Bagikan:

JAKARTA – Token Actio merupakan token kripto buatan dalam negeri. Actio dikabarkan akan meluncur pada Jumat besok. Token tersebut tidak ditujukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan bersama para pelaku industri perfilman.

Ini berbeda dengan token-token yang dibuat oleh sejumlah artis sebagaimana yang diberitakan sebelumnya. Maraknya pembuatan token kripto yang dilakukan oleh para artis tidak menghambat rencana peluncuran Actio alam waktu dekat.

Ketika ditanya mengenai gandrung-nya para artis yang membikin token kripto, artis senior Yati Surachman memaparkan bahwa itu adalah hak masing-masing meski untuk kepentingan pribadi.

“Secara umum yang saya lihat dari beberapa itu hak mereka. Ada yang buat kepentingan pribadi, meskipun itu [harga tokennya] seperti saham turun naik. Jadi itu kembali kepada masing-masing,” kata Yati Surachman pada 7 April 2022.

Sementara token Actio yang menghubungkan elemen dalam industri hiburan kreatif mendapat perhatian dan dukungan dari aktor yang lahir pada 8 Agustus 1957 itu.

“Cuma kalau token Actio, saya melihat gagasan mereka dari awal untuk bikin ini. Jadi saya ambil kesimpulan [token Actio] dari kita untuk kita. Artinya ada beberapa orang yang mau mendukung perfilman kita seperti sekarang ini karena kemarin terkena dampak pandemi. Jadi semua gagasan mereka saya dukung,” tambah Yati.

Berdasarkan laman resminya, token kripto buatan dalam negeri ini akan berperan dalam “menghubungkan setiap eleman dalam industri hiburan kreatif.” Ini ditujukan untuk mengembangkan ekosistem dalam industri yang saling menguntungkan dengan penerapan teknologi blockchain.

“Kalau sebelum adanya token Actio, kita hanya tergantung pada produser. Nah sebetulnya kita berharap dengan adanya Actio bisa saling menghargai dan saling menjaga,” pungkas aktor kawakan tersebut.

Artinya, ini ditujukan untuk menopang kemandirian industri perfilman dalam negeri. Kendati begitu, sosok yang pernah membintangi film Indonesia terbaik tahun 1980 berjudul “Perawan Desa” itu menjelaskan bahwa yang terpenting bukan uang.

“Ajang perfilman bukan sekadar uang, tapi juga bagaimana SDM-nya harus berkualitas, jadi jangan hanya mementingkan kuantitas,” imbuhnya.

Lebih lanjut Yati menekankan kejujuran dalam kebersamaan baik terkait token kripto yang dibikin para artis maupun dalam industri perfilman itu sendiri, karena menurutnya, “kebersamaan didasari oleh kejujuran dan jujur itu adalah mata uang di seluruh dunia.”