Apakah Drone Bisa Diretas? Simak Jawabannya di Sini
Drone biasanya tidak dianggap sebagai target potensial bagi peretas. Tapi mereka memiliki risiko untuk diretas (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Drone adalah perangkat yang semakin populer untuk penggunaan rekreasi dan komersial. Drone sekarang ditemukan di berbagai industri dan digunakan untuk mengangkut barang dan tujuan pengawasan.

Ketika jumlah drone di langit meningkat, pertanyaan tentang keamanan menjadi semakin penting. Selain masalah privasi, drone jahat memiliki kapasitas untuk merusak orang dan properti jika diarahkan ke mereka.

Pertanyaannya adalah, apakah drone bisa diretas? Jika  bisa, bagaimana cara seorang hacker melakukannya? Mari kita cari tahu satu persatu.

Bisakah Drone Diretas?

Mirip dengan komputer, Drone juga berpotensi menjadi target peretasan. Drone yang dikendalikan menggunakan gelombang radio menandakan bahwa penyerang potensial bahkan tidak memerlukan akses fisik ke drone untuk mengendalikannya.

Walaupun memiliki fitur keamanan dan diyakini tidak sering diretas, drone juga merupakan perangkat yang rentan terhadap peretasan. Siapapun yang memiliki dan menggunakan drone harus menyadari hal ini.

Salah satu contoh kasus peretasan drone yaitu yang terjadi pada 2011. Kala itu, sebuah drone militer AS diduga diretas di Iran seperti yang dilaporkan oleh BBC. Para penyerang tampaknya berhasil mengelabui drone agar mengira itu ada di tempat lain dan kemudian mendaratkannya di wilayah Iran.

Bagaimana Seseorang Bisa Meretas Drone?

Sebuah drone dapat diretas dengan mencegat sinyal antara drone itu sendiri dan orang yang mengendalikannya. Ini tidak mungkin jika sinyal dienkripsi, tetapi banyak drone menggunakan komunikasi yang tidak terenkripsi.

Hal tersebut memungkinkan seorang hacker untuk menggunakan packet sniffer untuk menentukan bagaimana komunikasi terjadi. Penyerang kemudian dapat menyamar sebagai operator drone dan mulai mengeluarkan perintah.

Spoofing GPS juga sering digunakan untuk tujuan ini, dengan melibatkan pemberian koordinat palsu pada drone. Drone kemudian dapat diyakinkan untuk terbang ke lokasi pilihan penyerang.

Mengapa Seseorang Meretas Drone?

Drone dapat juga diretas dengan berbagai alasan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam beberapa kasus seseorang mungkin hanya ingin merusaknya saja. Mungkin, sang penyerang tidak menyukai apa yang dilakukan drone.

Peretas yang lebih profesional mungkin mencoba mencuri drone secara fisik. Setelah mengakses kontrol, mereka dapat dengan mudah memerintahkannya untuk mendarat di sebelah mereka.

Drone juga dapat diretas oleh orang jahat untuk mencuri informasinya. Penyerang mungkin menonton umpan kamera atau mengunduh file apapun yang disimpan di perangkat.

Cara Melindungi Drone Anda Dari Peretasan

Jika Anda memiliki drone, dan Anda sudah memperhatikan segala kemungkinan yang sudah VOI sebutkan di atas, Anda dapat mengambil banyak tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa perangkat Anda tidak diretas.

Di bawah ini, VOI telah mencantumkan pilihan opsi yang dapat Anda gunakan.

Lindungi Pengontrol Anda

Jika Anda serius ingin melindungi drone Anda, penting untuk melindungi perangkat yang mengontrolnya. Jika perangkat itu terkena malware, drone Anda berisiko. Salah satu opsi adalah menggunakan perangkat khusus untuk drone Anda.

Pilihan lainnya adalah sangat berhati-hati dengan apa yang Anda unduh ke ponsel atau komputer Anda dan menginstal program antivirus yang bereputasi baik.

Perbarui Perangkat Lunak Drone Anda

Jika pabrikan drone Anda menyediakan pembaruan perangkat lunak, Anda harus memastikan bahwa pembaruan ini segera diinstal. Pembaruan ini sering kali menyertakan perbaikan untuk potensi masalah keamanan.

Instal Perangkat Lunak Keamanan

Tergantung pada jenis drone yang Anda miliki, dimungkinkan untuk menambahkan perangkat lunak yang membuatnya lebih sulit untuk diretas. Ancaman peretasan nyata di beberapa industri, dan banyak produk telah dirilis untuk melindunginya.

Perhatikan Kemana Anda Terbang

Dimungkinkan untuk mengambil sinyal drone dari jarak hingga satu mil. Karena itu, ketika Anda terbang di daerah perkotaan, Anda secara signifikan meningkatkan jumlah orang yang berpotensi mencoba untuk mengendalikannya. Beberapa orang juga menyarankan untuk tidak menerbangi rute yang sama berulang kali.

Terapkan Return to Home

Sebagian besar drone memiliki fitur Return to Home. Setelah dihidupkan, ini akan membuat drone Anda kembali ke alamat tertentu jika kehilangan sinyal atau kehabisan daya. Fitur ini dibuat karena drone sering kehilangan sinyal secara tidak sengaja. Ini juga dapat memberikan perlindungan yang berguna terhadap gangguan sinyal.

Drone Juga Digunakan oleh Peretas

Drone bukan hanya menjadi sasaran para peretas, tetapi mereka juga dapat digunakan sebagai alat oleh peretas. Banyak peretasan mengharuskan penyerang berada dalam jarak tertentu dari target. Drone berpotensi ideal untuk tujuan ini.

Drone dapat digunakan untuk mencari jaringan yang tidak aman. Jika ditemukan, peretas dapat mengakses informasi rahasia atau menanam malware. Drone juga dapat digunakan untuk menyimpan Raspberry Pi ke lokasi yang aman, seperti di atas gedung. Perangkat kemudian dapat digunakan untuk membuat hotspot Wi-Fi berbahaya.