Survei KuCoin: Setengah Warga Jerman Tertarik Investasi Kripto
Peminat kripto di Jerman alami pertumbuhan signifikan. (Foto; Kanchanara - Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Bursa kripto KuCoin mengeluarkan laporan hasil survei bertajuk “Into the Cryptoverse 2022.” Dari survei tersebut diketahui setengah populasi Jerman termotivasi untuk berinvestasi dalam mata uang kripto.

Dilansir dari CryptoPotato, sebanyak 44 persen warga Jerman termotivasi untuk “berinvestasi dalam cryptocurrency untuk menjadi bagian dari masa depan keuangan.” 35 persen dari mereka akan melakukannya untuk mendapatkan penghasilan pasif, dan 30 persen menganggap kripto sebagai penyimpan nilai yang kuat. Beberapa juga berharap untuk mencapai kemandirian finansial.

Pada catatan lain, sekitar 16 persen dari populasi negara yang berusia antara 18 dan 60 tahun telah berinvestasi di kripto atau telah melakukan jual beli dalam enam bulan terakhir.

Dari mereka yang telah menyatakan minatnya pada cryptocurrency, 77 persen sedang meneliti dengan harapan menemukan aset potensial untuk diinvestasikan. 31 persen dari kelompok yang sama berencana untuk mulai meminjamkan cryptocurrency.

Selain itu, perempuan Jerman yang berminat untuk investasi kripto mengalami pertumbuhan sebesar 53 persen. Dari data survei itu juga menunjukkan para investor laki-laki sebesar 69 persen. Kendati didominasi laki-laki, ini menunjukkan minat dari kalangan perempuan semakin besar terhadap aset digital.

CEO KuCoin Johnny Lyu memaparkan bahwa laporan tersebut menyoroti meningkatnya permintaan terhadap aset kripto di kalangan warga Jerman. Lebih lanjut Lyu menyebutkan hal itu terlepas pemerintah yang belum menetapkan kerangka peraturan untuk sektor kripto.

“Cryptocurrency sangat populer di kalangan pendukung strategi akumulasi, terutama di kalangan generasi muda. Mereka lebih suka menabung untuk masa pensiun mereka sendiri dan mendiversifikasi tabungan mereka melalui penggunaan cryptocurrency.”  

Kendati belum ada kejelasan peraturan dari pemerintah, Jerman adalah negara pertama yang mengakui Bitcoin sebagai instrumen keuangan. Namun pemerintah disebut hanya “berhasil mengatur kripto”.

Tingginya minat terhadap kripto di Jerman membuat FinTech Swiss Leonteq memperluas jangkauan layanan kripto di negara tersebut. Selain ke Jerman, perusahaan juga merambah ke Austria setelah bermitra dengan ICF BANK AG guna menawarkan aset digital kepada kliennya.