Bagikan:

JAKARTA - Menggelitik adalah sesuatu kegiatan yang membuat banyak orang tak tahan dan akhirnya harus tertawa. Bahkan orang yang paling serius menyerah saat digelitik.

Sekarang, penelitian telah mengungkapkan bahwa dalam hal menggelitik kaki, wanita lebih sensitif daripada pria.

Para peneliti dari University of Auckland mengembangkan alat yang disebut TickleFoot untuk menilai efek gelitik kaki pada pria dan wanita.

Temuan mereka menunjukkan bahwa wanita lebih sensitif di dekat pusat lengkungan telapak kaki, sementara pria terdapat di jari kakinya  yang paling bisa memicu tawa.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa menggelitik dapat menghilangkan stres. Namun, sampai sekarang sedikit yang diketahui tentang bagaimana hal itu mempengaruhi pria dan wanita secara berbeda.

Untuk mengujinya, para peneliti mengembangkan perangkat penggelitik kaki yang dioperasikan dengan baterai, dilengkapi dengan sikat kecil yang dirancang untuk mengenai bagian kaki yang berbeda.

Dalam studi mereka, yang diterbitkan dalam ACM Transactions on Computer-Human Interaction, para peneliti, yang dipimpin oleh Don Samitha Elvitigala, menyatakan beberapa hal. “Kami pertama kali mengembangkan aktuator yang dapat menciptakan sensasi menggelitik di sepanjang telapak kaki menggunakan sikat yang digerakkan magnet,” kata Elvitigala, seperti dikutip DailyMail.

“Kemudian, kami melakukan dua penelitian untuk mengidentifikasi lokasi yang paling menggelitik dari telapak kaki dan pola stimulasi yang dapat membangkitkan tawa,” ujarnya.

Tiga belas peserta, tujuh perempuan dan enam laki-laki, menguji alat penggelitik kaki, menilai tingkat geli yang mereka rasakan di area yang berbeda pada skala tujuh poin.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita memberikan skor rata-rata 5,57, sedangkan pria memberikan skor rata-rata 3,83.

Sementara itu, wanita mendapat skor tertinggi untuk rasa geli di bagian tengah lengkungan, dan pria di sekitar jari kaki.

Berdasarkan temuan itu, para peneliti mengembangkan sol dalam fleksibel yang dapat dimasukkan ke dalam sepatu apa pun dan menggelitik pengguna sesuai permintaan.

“Kami menyematkan aktuator kami ke dalam sol dalam yang fleksibel, menunjukkan potensi sol menggelitik yang dapat dipakai,” ungkap mereka.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menggelitik dapat digunakan untuk menghilangkan stres dan depresi, dengan sebuah penelitian pada tahun 2019 bahkan menunjukkan bahwa menggelitik dapat membantu memperlambat penuaan.

Para peneliti dari Universitas Leeds menemukan bahwa 'menggelitik' telinga dengan arus listrik kecil tampaknya menyeimbangkan kembali sistem saraf otonom untuk usia di atas 55 tahun, yang berpotensi memperlambat salah satu efek penuaan.

Faktanya, 'spa menggelitik' pertama di dunia dibuka di Spanyol pada tahun 2011, di mana pelanggan dapat membayar 45 euro (Rp 708 ribu) untuk menggelitiki kaki mereka dengan bulu selama satu jam.

Marlies Oostland, seorang peneliti dari University College London, yang sebelumnya telah mempelajari gelitik pada tikus, telah memuji penelitian baru tersebut.

Berbicara kepada New Scientist, dia menyatakan bahwa sangat berguna untuk melakukan penelitian seperti ini.

“Otak menggunakan kode prediktif, dan salah satu cara naturalistik untuk mempelajarinya adalah mempelajari hal-hal seperti menggelitik, karena ini adalah salah satu perilaku yang sangat tidak biasa di mana kita secara aktif mencari peristiwa yang mengejutkan,” ucap Oostland.

“Untuk setiap perilaku lain, kami mencoba meminimalkan kejutan, karena ketika kejutan terjadi, kemungkinan pemangsa mencoba membunuh Anda,” tambahnya.