Pandemi Telah Akselerasi Pemanfaatan Teknologi Digital Masyarakat, Banyak Muncul Model Bisnis Baru  
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dorong Pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional. (foto: dok. ekon)

Bagikan:

JAKARTA- Pandemi COVID-19, dua tahun terakhir,  telah mendorong perubahan perilaku dan aktivitas masyarakat.  Ini kemudian memunculkan model bisnis baru di tengah masyarakat. Selanjutnya juga mendorong akselerasi adopsi teknologi digital di Indonesia.

Berbagai aktivitas masyarakat kini lebih banyak memanfaatkan teknologi digital. Bukan hanya sebagai alat komunikasi, namun juga sebagai alat belanja dan produksi. Berbagai aktivitas secara daring di tengah masyarakat, misalnya belanja online dan penggunaan layanan keuangan digital.

Pemanfaatan  teknologi digital telah membawa banyak terobosan dan inovasi di berbagai bidang. Ini   diharapkan juga dapat menjangkau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya  para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia.

“Pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional merupakan tuntutan zaman agar pasar tradisional dapat bersaing, dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli, serta membantu pedagang menjangkau konsumen baru yang lebih luas,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau Implementasi Program Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional Bersama Grab Indonesia dan BNI di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Kamis, 24 Maret.

Digitalisasi, melalui pemanfaatan e-commerce oleh para pedagang pasar merupakan inovasi yang terbukti sangat membantu dan memudahkan transaksi jual beli para pedagang selama pandemi.

Kebutuhan dan urgensi pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional juga diperlukan dalam transaksi jual beli lainnya seperti pemanfaatan e-wallet dan e-payment, serta manajemen pengelolaan pasar seperti pengelolaan sewa, retribusi parkir, dan sebagainya.

“UMKM adalah pahlawan-pahlawan Indonesia dan tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih kepada Grab yang turut berperan sebagai fasilitator dan agregator bagi para pedagang Pasar Tomang Barat, dan juga BNI yang sudah menyalurkan KUR untuk mendukung kebutuhan ekspansi usaha pedagang, baik berupa kredit modal kerja ataupun investasi,” ucap Menko Airlangga.

Kolaborasi antara Pemerintah,  Grab Indonesia,  BNI, serta para pihak terkait lainnya seperti yang dilakukan di Pasar Tomang Jakarta bertujuan untuk mendorong transformasi pasar tradisional melalui program Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional.  Program ini merupakan bentuk dukungan upaya transformasi digital sebagai salah satu fokus utama Indonesia dalam Presidensi G20 di bidang ekonomi.

Kolaborasi tersebut diharapkan dapat memperkuat fondasi ekosistem pasar tradisional, utamanya dalam hal platform penjualan online, akses pembiayaan, akses pembayaran non-tunai bagi konsumen, serta proses onboarding yang efisien bagi para pedagang pasar.

Selain itu pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan sejumlah pedagang pasar yang menjadi merchant grabmart sekaligus menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada empat orang debitur penerima KUR BNI.

Pada tahun 2022 plafon KUR telah ditingkatkan menjadi sebesar Rp373,17 triliun, Pemerintah juga memberikan subsidi bunga sehingga bunga KUR menjadi sebesar 3% sampai akhir Desember 2022.

Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi usaha pemula dari skala yang paling kecil sekalipun, dan diharapkan kebutuhan pembiayaannya dapat naik kelas seiring berkembanganya usaha.