JAKARTA - Setelah menyelesaikan perakitan cermin utamanya dengan 18 segmen, Teleskop Luar Angkasa James Webb langsung mengambil gambar luar biasa dari bintang yang tidak istimewa sebagai uji kemampuannya.
Bintang runcing yang dikenal sebagai HD84406, 100 kali lebih redup daripada yang bisa dilihat dengan mata manusia. Meskipun gambarnya indah, tetapi bintang itu sendiri kurang menarik.
Sebaliknya, justru para astronom terpesona oleh semburan titik-titik kecil yang tersebar di latar belakang. Masing-masing adalah galaksi kuno yang jauh.
Gambar Teleskop Webb bukan pengamatan ilmiah resmi, melainkan untuk melihat bagaimana 18 cermin heksagonalnya bekerja bersama untuk satu gambar terkoordinasi yang diambil 1,6 juta kilometer jauhnya dari Bumi.
Bulan lalu, NASA melihat bintang yang jauh lebih dekat dengan 18 gambar terpisah dari segmen cerminnya. Namun kini, para ilmuwan mengatakan mereka pusing ketika menyaksikan foto-foto uji terbaru tiba.
Pasalnya bintang yang 100 kali lebih redup daripada yang bisa dilihat mata manusia itu memiliki 2.000 tahun cahaya jauhnya. Satu tahun cahaya hampir 9,7 triliun kilometer.
Bentuk cermin Teleskop Webb dan filternya membuat bintang yang berkilauan itu terlihat lebih merah dan runcing, tetapi latar belakangnya benar-benar mencuri perhatian.
"Anda tidak bisa tidak melihat ribuan galaksi di belakangnya, sangat indah," ungkap Ilmuwan Proyek Operasi Teleskop Webb, Jane Rigby seperti dikutip dari CBC, Kamis, 17 Maret.
BACA JUGA:
Galaksi-galaksi itu berumur beberapa miliar tahun. Para ilmuwan berharap Teleskop Webb akan melihat begitu jauh dan kembali ke masa lalu sehingga akan mendapatkan pengetahuan beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.
Sayangnya, gambar ilmiah pertama Teleskop Webb tidak akan datang sampai akhir Juni atau awal Juli. Setelah penyelarasan cermin selesai mungkin pada awal Mei, NASA menyatakan langkah persiapan utama tim lainnya adalah mengkalibrasi instrumen di atas observatorium. Pekerjaan itu diharapkan selesai pada musim panas ini, ketika Teleskop Webb dapat memulai pengamatan ilmiahnya.
Agenda sains observatorium raksasa ini mencakup topik-topik seperti memahami hari-hari awal alam semesta, menilai kelayakhunian planet ekstrasurya, dan mengidentifikasi dampak materi gelap misterius terhadap kosmos.