Investasi Sberbank ke Sektor Teknologi di Eropa Mangkrak, Gara-gara Invasi Rusia ke Ukraina
Perbankan Rusia terkena dampak Invasi negaranya ke Ukraina. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA – Bank pemberi pinjaman utama di Rusia,  Sberbank, yang sementara  operasi internasionalnya yang sangat terganggu oleh sanksi Barat terhadap Moskow atas invasi ke Ukraina, pada Selasa, 15 Maret, meluncurkan berbagai TV pintar. Ini menjadi  tambahan terbaru untuk gudang teknologinya.

Sberbank telah mengembangkan bisnis non-keuangannya, seperti e-commerce, teknologi, dan layanan cloud, dalam upaya untuk memerangi margin yang menyusut, sebuah proses yang tampaknya akan terus berlanjut bahkan ketika sanksi menutup operasinya di tempat lain.

Pemberi pinjaman keluar dari hampir semua pasar Eropa awal bulan ini, menyalahkan arus kas keluar yang besar dan ancaman terhadap staf dan propertinya, sebuah langkah yang tampaknya tak terhindarkan setelah Bank Sentral Eropa memerintahkan penutupan cabang Sberbank  di Eropa.

Dalam kemitraan dengan pengecer elektronik M.Video, Sberbank telah mulai menjual televisi, yang menggunakan perangkat lunak asisten virtual bank dan menawarkan layanan seperti streaming online dan pengiriman makanan dari ekosistem digitalnya.

Sberbank tidak mengungkapkan berapa banyak yang dihabiskan untuk teknologi, tetapi bank tersebut sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa itu adalah investasi besar dan telah meningkat sejak mengubah strateginya untuk lebih fokus pada perangkat dan solusi teknologi.

Mayoritas dimiliki oleh pemerintah Rusia, harga saham Sberbank telah anjlok sejak Rusia memulai "operasi militer khusus" di Ukraina dan negara-negara Barat memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sektor keuangan Rusia.