Bagikan:

JAKARTA - Pengguna Tinder di AS sekarang dapat menjalankan pemeriksaan latar belakang dalam aplikasi untuk menyaring kecocokan mereka sebagai kemungkinan perilaku kekerasan atau berbahaya di masa lalu.

Pemeriksaan dilakukan melalui kemitraan Tinder dengan Garbo, sebuah organisasi nirlaba yang menjalankan pemeriksaan latar belakang online.

Perusahaan mengatakan kepada TechCrunch bahwa mereka menghapus semua akun yang telah dilaporkan karena kejahatan kekerasan di semua merek aplikasi kencan Match, sesuai dengan kebijakan yang ada.

Pencarian akan mengembalikan hasil yang menurut Garbo relevan dengan keselamatan pengguna dan akan mengecualikan beberapa informasi seperti kepemilikan narkoba dan berkeliaran. Pencarian juga tidak akan menyertakan informasi pengenal pribadi seperti alamat dan nomor telepon.

Saat diluncurkan, Tinder akan menawarkan dua pencarian pemeriksaan latar belakang gratis untuk setiap pengguna, hingga total 500.000 pencarian gratis. Setelah itu, pencarian di Garbo dikenakan biaya sebesar 2,50 dolar atau sekitar Rp35 ribu ditambah dengan biaya pemrosesan per transaksi.

Pengguna dapat melakukan pemeriksaan latar belakang dengan menekan perisai biru di aplikasi, lalu pergi ke Pusat Keamanan, di mana mereka akan memilih artikel Garbo, yang kemudian akan mengarahkan mereka ke situs web Garbo.

Perusahaan juga mencatat bahwa kurangnya riwayat pada pemeriksaan latar belakang Garbo tidak menjamin bahwa pengguna benar-benar aman dan mendesak pengguna untuk mengikuti tip keamanannya untuk bertemu dengan orang baru.

Selain itu, Match Group juga mengumumkan pada Rabu, 9 Maret bahwa mereka bermitra dengan Hotline KDRT. Hotline ini berfungsi untuk memberi kesempatan kepada penyintas untuk mengobrol langsung dengan advokat terlatih dan menawarkan rujukan, dan bantuan dengan perencanaan keselamatan.

Pemeriksaan latar belakang dalam aplikasi Tinder adalah fitur berorientasi keamanan terbaru yang telah diluncurkan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.

Agustus lalu, mereka menambahkan verifikasi ID dan memiliki fitur tanda centang biru atau terverifikasi sejak 2020, untuk memberi sinyal kepada pengguna bahwa identitas mereka telah diverifikasi melalui foto.