JAKARTA - Menteri Kebudayaan Inggris, Nadine Dorries, telah meminta perusahaan media sosial Tik Tok dan perusahaan induk Facebook Meta Platforms agar mereka dapat mencegah akses ke jaringan televisi milik pemerintah Rusia, RT, di Inggris.
Meta mengatakan pada Senin, 28 Februari, akan membatasi akses ke outlet media Rusia RT dan Sputnik di platformnya di seluruh Uni Eropa.
Regulator media Inggris Ofcom juga mengatakan pada Rabu, 2 Maret bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan apakah RT harus mempertahankan lisensinya di negara itu, setelah meningkatkan penyelidikan ke saluran yang dituduh pemerintah Inggris, sebagai alat kampanye disinformasi Kremlin.
RT is no longer available on British TVs. Channel is now down across Sky, Freeview and Freesat. The Russian dictator will now find it harder to spread his disinformation and lies. #WeStandWithUkraine 🇺🇦 https://t.co/xON4JSvYF8
— Nadine Dorries (@NadineDorries) March 2, 2022
"Saya sangat senang melihat kemarin bahwa saluran tersebut sekarang secara resmi tidak ditayangkan di televisi Inggris setelah ditutup di Sky, Freeview, dan Freesat ... Saya telah menulis surat kepada Meta dan Tik Tok untuk meminta mereka agar melakukan semua yang mereka bisa lakukan untuk mencegah akses ke RT di Inggris, seperti yang mereka lakukan di Eropa," kata Nadine Dorries kepada parlemen, Kamis, 3 Maret, seperti dikutip Reuters.
BACA JUGA:
"Kami tidak akan berhenti sampai kami meyakinkan setiap organisasi, yang berbasis di Inggris atau tidak, bahwa itu adalah hal yang salah untuk dilakukan untuk mengalirkan propaganda Rusia ke rumah-rumah Inggris," tambahnya.
Sebagai tanggapan, RT mengatakan telah lama berhenti mengharapkan legitimasi atau alasan dalam upaya Inggris untuk membatasi kebebasan media.
"Sekarang tampaknya (mereka) telah melupakan Brexit dan berusaha untuk memaksakan pengaruh di seluruh Eropa juga," kata Anna Belkina, wakil pemimpin redaksi RT, kepada Reuters.
Pemerintah Inggris mengatakan larangan langsung dapat menyebabkan tindakan timbal balik oleh Moskow terhadap BBC dan organisasi media Inggris lainnya. Namun jika dilakukan oleh platform media sosial, maka Inggris merasa lebih nyaman.