Bagikan:

JAKARTA - Pejabat keamanan siber Ukraina, Jumat 25 Februari, mengatakan peretas dari negara tetangga, Belarusia, telah menargetkan alamat email pribadi personel militer Ukraina dan individu terkait.

Dalam sebuah pengumuman yang diposting ke Facebook, Tim Tanggap Darurat Komputer Ukraina (CERT) mengatakan para peretas menggunakan email pencuri kata sandi untuk membobol akun email tentara Ukraina. Mereka juga menggunakan buku alamat yang dikompromikan untuk mengirim pesan jahat lebih lanjut.

CERT menyalahkan kelompok dengan kode nama "UNC1151" atas peretasan tersebut. Mereka mengidentifikasi anggotanya sebagai perwira militer Belarusia yang berbasis di Minsk.

Kedutaan Besar Belarusia di London tidak segera membalas pesan yang meminta komentar dari Reuters tentang hal ini.

Ukraina telah diterpa intrusi digital dan tindakan penolakan layanan baik menjelang dan selama invasi Rusia yang dimulai pada Kamis. Belarus telah menawarkan wilayahnya sebagai landasan peluncuran bagi pasukan Rusia, yang memungkinkan pasukan Moskow untuk dengan cepat maju menuju ibukota Ukraina, Kiev.

Peneliti keamanan siber Barat semakin melihat tanda-tanda bahwa Belarusia dan Rusia dapat mengoordinasikan aktivitas jahat mereka di dunia maya.

Benjamin Read, direktur perusahaan keamanan siber AS, Mandiant, mengatakan dia meninjau peringatan keamanan siber baru Ukraina dan menyimpulkan bahwa itu menunjukkan peretasan oleh kelompok peretasan yang terkait dengan Belarusia, dengan nama kode UNC1151.

"Tindakan UNC1151, yang kami yakini terkait dengan militer Belarusia, mengkhawatirkan karena data pribadi warga dan militer Ukraina dapat dieksploitasi dalam skenario pendudukan," kata Read dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

UNC1151 dikenal, Read menjelaskan, karena mencuri dan kemudian membocorkan informasi sensitif untuk mempengaruhi opini publik. Mereka sebelumnya telah menargetkan aliansi NATO, dan berusaha mengikis dukungan untuk organisasi itu.