JAKARTA – Buntut insiden di Desa Wadas, Purworejo pekan lalu, akun twitter @Wadas_Melawan, sempat padam. Ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang upaya pembungkaman atas perlawanan warga desa yang menolak rencana penambangan batu andesit.
Selama ini akun @Wadas_Melawan dikenal sangat vokal dalam memperjuangkan penolakan warga desa Wadas atas rencana penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener. Akun ini padam sejak Rabu, 16 Februari, pukul 02.00 WIB.
Tak hanya @Wadas_Melawan yang padam. Namun delapan akun Twitter milik warga Wadas lainnya juga tak bisa diakses oleh pemiliknya. Akun-akun tersebut juga digunakan untuk menyuarakan penolakan yang sama dan kegiatan-kegiatan di wilayah Wadas yang sempat memanas di sana.
Kawan-kawan, saat ini akun twitter @Wadas_Melawan dan beberapa akun warga yang terkena suspend sudah bisa diakses kembali.
Oleh karena itu, saatnya kita kembali gaungkan suara warga Wadas dengan sekencang-kencangnya dan sebaik-baiknya.#WadasMelawan #Wadas_Melawan https://t.co/twWyPUp9f0 pic.twitter.com/EKIdmEta2Z
— Wadas Melawan (@Wadas_Melawan) February 17, 2022
"Akun Wadas kena suspend. Selebihnya ada delapan akun pribadi warga Wadas yang juga kena suspend," kata Kepala Divisi Penelitian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Era Hareva Pasarua, kepada media.
Namun setelah sempat ditumbangkan beberapa lama, akhirnya akun twitter @Wadas_Melawan, pada Kamis, 17 Februari siang bisa diakses lagi. Pihak Twitter mengklarifikasi suspend yang dialami akun @Wadas_Melawan sebenarnya adalah kesalahan.
"Terkait akun @Wadas_Melawan, ada kesalahan dalam penangguhan akun dan saat ini akses ke akun tersebut sudah dipulihkan," kata Twitter kepada CNNIndonesia.com. Sayang Twitter tidak mau menjelaskan secara rinci mengapa kesalahan bisa terjadi pada akun yang tercatat memiliki followers 21 ribu tersebut.
Twitter memang memiliki peraturan sendiri atas konten dan postingan penggunanya. Mereka sering kali mengambil tindakan jika Tweet atau akun pengguna teridentifikasi melanggar Peraturan Twitter. Bahkan akun twitter mantan Presiden AS Donald Trump hingga kini masih terkena suspend akibat memicu kerusuhan selepas Pemilu di AS, tahun 2021.
BACA JUGA:
Kembali akun @Wadas_Melawan ini langsung disambut lega oleh sang admin yang langsung memposting beberapa konten tentang hal itu.
Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan pemerintah tidak memutus akses akun twitter @Wadas_Melawan yang terdeteksi ditangguhkan sejak Rabu, 16 Februari.
Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan, justru pihaknya tetap berkomitmen untuk dapat melindungi hak warga negara mengikuti regulasi yang berlaku.
"Dalam isu Wadas, kami tegaskan bahwa Kementerian Kominfo tidak melakukan pemutusan akses terhadap akun Twitter @Wadas_Melawan. Kementerian Kominfo tetap berkomitmen untuk terus menjunjung tinggi perlindungan hak warga negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Dedy dalam pesan singkatnya, Antara, Kamis, 17 Februari.