Bagikan:

JAKARTA - Pasangan muda dari India menggunakan token nonfungible (NFT) untuk mendigitalkan cinta mereka satu sama lain melalui blockchain Ethereum (ETH).

Pasangan yang baru menikah dari Pune, India, Shruti Nair dan Anil Narasipuram memutuskan untuk membawa pernikahan mereka ke tingkat berikutnya dengan menyelenggarakan pernikahan blockchain.

“Saya membaca beberapa artikel tentang bagaimana orang-orang di negara lain melakukan pernikahan blockchain dan itu memotivasi saya,” kata Anil, sang suami, seperti dikutip Cointelegraph.

Pengusaha crypto terkemuka lainnya, yang juga mengikuti tren ini termasuk Rebecca Kacherginsky, staf perancang produk Coinbase.

Sebagai bagian dari pernikahan blockchain India, pasangan itu didampingi secara online oleh Anoop Pakki, yang bertanggung jawab untuk mencetak NFT — alias pendeta digital.

"Kami membacakan sumpah dan setelah menerima restu dari pendeta digital kami, saya mengkonfirmasi transaksi untuk mentransfer NFT ke dompet digital istri saya," kata Anil seperti dikutip Cointelegraph.  "Transaksi itu memakan waktu beberapa menit (dan sekitar 35 dolar AS dalam biaya gas ETH). ) setelah itu kami dinyatakan sebagai suami dan istri oleh pendeta digital kami!"

Pasangan itu dengan suara bulat membacakan sumpah mereka. “Kami tidak akan membuat janji besar, tetapi kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membuat ini berhasil. Melalui semua ketidaksepakatan dan konflik kami, kami berharap untuk menumbuhkan pemahaman kami tentang satu sama lain dan diri kami sendiri. Kami tidak berharap menjadi seluruh desa untuk satu sama lain, tetapi kami akan berada di sisi satu sama lain, bergandengan tangan, berjalan melalui petualangan ini, bersama-sama,” kata keduanya saat mengucap janji pernikahan.

Sumpah pernikahan yang berbentuk gambar digital itu kemudian dicetak sebagai NFT oleh pendeta digital di platform OpenSea. Deskripsi NFT tersebut berbunyi:

“Kontrak ini antara Shruti Sathian Nair, lahir 17 Maret 1988, dan Anil Mohan Narasipuram, lahir 11 Oktober 1986. Para pihak dalam perjanjian ini dengan ini dinyatakan sebagai suami dan istri, pada 15 November 2021 dan harus menahan, dalam keadaan sakit. dan dalam kesehatan, untuk saat ini dan selama-lamanya.”

Sementara Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman, juga telah mengumumkan peluncuran mata uang digital bank sentral (CBDC) bersama dengan pajak kripto 30% pada 2022–23 selama Anggaran Union 2022.

Seperti yang dilaporkan Cointelegraph, Sitharaman mengatakan bahwa peluncuran CBDC akan memberikan “dorongan besar” bagi ekonomi digital bersama dengan kemungkinan sistem manajemen mata uang yang lebih efisien dan lebih murah. Usulannya menyarankan:

“Setiap pendapatan dari transfer aset digital virtual apa pun akan dikenakan pajak sebesar 30%. Tidak ada pengurangan sehubungan dengan pengeluaran atau tunjangan apa pun yang diizinkan saat menghitung pendapatan tersebut, kecuali biaya perolehan,” ujarnya.