Bagikan:

JAKARTA - Sejak 2013 lalu, Meta sudah menawarkan akses gratis ke layanan Facebook yang bermitra dengan operator seluler di negara berkembang, seperti Filipina, Pakistan termasuk Indonesia.

Namun, menurut laporan terbaru dari Wall Street Journal (WSJ), akses tersebut ternyata tidak sepenuhnya gratis, dan pengguna tanpa sadar telah ditagih oleh operator seluler yang mereka gunakan.

Layanan yang dijuluki Free Basics ini, ditawarkan melalui Meta Connectivity yang sebelumnya Facebook Connectivity dan seharusnya memberi pengguna akses ke alat komunikasi, informasi kesehatan, sumber daya pendidikan, dan layanan bandwidth rendah lainnya tanpa biaya.

Program yang sudah berjalan sejak 2013 ini dan per Oktober lalu, telah melayani lebih dari 300 juta pengguna. Bahkan, Facebook dilaporkan mengetahui bahwa pengguna dikenai biaya untuk menggunakan Free Basics selama berbulan-bulan.

Perusahaan menyebut masalah ini sebagai masalah teknis dan gangguan, karena terjadi ketika layanan berbayar mulai tumpang tindih dengan layanan gratis.

Dan karena sebagian besar pengguna yang dilayani program menggunakan paket telepon prabayar, banyak dari mereka tidak menyadari bahwa mereka telah dikenakan biaya untuk menggunakan data seluler sampai mereka kehabisan pulsa.

Dicatat WSJ, bahwa salah seorang pengguna di Pakistan telah ditagih biaya banyak karena menggunakan Internet gratis Facebook dengan total 1,9 juta dolar AS, dengan sekitar dua lusin negara tambahan yang juga terpengaruh.

Tampaknya, ini bermula dari perangkat lunak dan antarmuka pengguna (UI) Facebook, dengan video sebagai akar masalahnya. Video seharusnya tidak muncul di Free Basics, tetapi gangguan pada perangkat lunak Facebook membuat beberapa video lolos ditampilkan.

Notifikasi yang seharusnya memberi tahu pengguna bahwa mereka akan dikenakan biaya untuk menonton video juga gagal muncul. Menurut dokumen yang dilihat oleh WSJ, Facebook menemukan bahwa sekitar 83 persen dari biaya yang tidak perlu berasal dari tampilan video yang secara tiba-tiba. Sejak saat itu, Facebook mengatakan telah memperbaiki masalah dibsebagian besar.

“Kami memberi tahu orang-orang bahwa melihat foto dan video akan mengakibatkan biaya data saat mereka mendaftar, dan kami melakukan yang terbaik untuk mengingatkan orang-orang bahwa melihatnya dapat mengakibatkan biaya data," ungkap Juru Bicara Meta, Drew Pusateri, yang dikutip dari The Verge, Rabu, 26 Januari.

"Masalah yang diidentifikasi dalam laporan internal yang memengaruhi beberapa pengingat itu sebagian besar telah ditangani. Kami akan terus bekerja dengan mitra kami untuk memenuhi kewajiban kami kepada para pengguna ini dan memastikan biaya data yang akurat dan transparan," imbuhnya.

Seperti yang dilaporkan WSJ, pertumbuhan Facebook sebagian besar telah berhenti di pasar maju dan hanya meningkat di negara-negara dengan konektivitas rendah.

Facebook tidak hanya sebagai situs sosial di negara-negara tersebut tetapi juga sebagai penyedia Internet. Perusahaan menyebarkan Wi-Fi sendiri di seluruh negara itu dan juga telah memperkenalkan Facebook Discover, fitur mirip dengan Free Basics, yang menyediakan data gratis terbatas setiap hari.