Bagikan:

JAKARTA – Seorang penambang kripto Ethereum (ETH) dilaporkan berhasil mendapatkan reward besar setelah menambang satu blok sendirian. Miner tersebut berhasil mendapatkn jackpot sejumlah 168 Ethereum (setara 7,5 miliar), pada 17 Januari 2022.

Saat penulisan, harga per satu Ethereum diperdagangkan dilevel Rp45.161.572. Jika ditotal hadiah yang didapat penambang tersebut sekitar Rp7.587.144.096. Reward tersebut melampaui hadiah rata-rata per blok sekitar 4 ETH sebagaimana laporan dari BitInfoCharts.

Dilansir dari Cointelegraph, penambang beroperasi menggunakan 2miners Ethereum SOLO pool di saat menambang seluruh blok dan mendapat 168 ETH. Hadiah yang didapat penambag berdasarkan ukuran dan hash power dari pool SOLO.

Ini relatif kecil dibandingkan dengan 854 penambang online dan 1,5 Tera hash per detik. Penambang yang beruntung tersebut menyumbang 2,25 Giga hash per detik yang dihasilkan dari 1 hingga 20 perangkat GPU terbaru.

Sebagai informasi, hash power merupakan jumlah kekuatan pemrosesan komputer yang disumbangkan perangkat ke blockchain Proof-of-Work (PoW) seperti yang digunakan oleh Bitcoin dan Ethereum. Saat ini terdapat lebih banyak hash power untuk membantu mengamankan jaringan dengan memproses transaksi dan blok penambangan.

Jackpot yang didapat penambang kripto itu merupakan yang ketiga kalinya dalam dua pekan penambangan yang dilakukan oleh individu telah bertambah besar. Selain itu seorang penambang Bitcoin (BTC) dari operasi penambangan solo anonim Solo CK berhasil mendapatkan 6,25 BTC setelah menambang seluruh blok sendirian pada 11 Januari lalu.

Tidak lama berselang, dua hari kemudian penambang individu lain yang juga menggunakan Solo CK pool kembali menambang Bitcoin di blok baru dengan hanya menggunakan satu hingga tiga rig mining.

Para penambang hanya memiliki peluang kecil untuk bisa menambang seluruh blok, perbandingannya sekitar 1 banding 1.400.000. Peluang dua penambang keil mendapatkan reward besar di pekan yang sama diperkirakan 1 banding satu miliar.

Selain itu, Ethereum berencana beralih dari algoritma Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS) dengan Etherum2.0. Pasalnya, PoS dinilai ampuh menjaga stabilitas jaringan dengan stake token. PoS juga diklaim mampu mengurangi kebutuhan sumber daya listrik. Ini berbeda dengan PoW yang disebut boros energi.