JAKARTA - Secara mengejutkan, CEO TikTok Kevin Mayer telah mengundurkan diri dari jabatannya, setelah tiga bulan bekerja di platform video kreatif tersebut. Tekanan politik dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump menjadi alasan kuat pengunduran dirinya.
"Dalam beberapa minggu terakhir, karena lingkungan politik telah berubah dengan tajam, saya telah melakukan refleksi yang signifikan tentang apa yang diperlukan oleh perubahan struktural perusahaan, dan apa artinya bagi peran global yang saya daftarkan," kata Mayer dalam surat pengunduran dirinya kepada karyawan TikTok dan ByteDance, seperti dikutip The Verge, Kamis, 27 Agustus.
Mayer mengatakan bahwa serangkaian perubahan pada struktur kepemimpinan TikTok telah mendorongnya untuk undur diri. Padahal, penunjukan Kevin Mayer yang berkewarganegaraan AS sebagai CEO TikTok ini, awalnya disinyalir menjadi upaya TikTok untuk lepas dari "citra" perusahaan China.
BACA JUGA:
"Dengan latar belakang ini, dan karena kami berharap untuk mencapai resolusi segera, dengan berat hati saya ingin memberi tahu Anda semua bahwa saya telah memutuskan untuk meninggalkan perusahaan," kata dia melanjutkan.
Ia mengatakan, dirinya memahami bahwa peran yang ia jalani, termasuk menjalankan TikTok secara global--akan terlihat sangat berbeda sebagai hasil dari tindakan pemerintah AS untuk mendorong penjualan bisnis negara tersebut.
Keluarnya Mayer terjadi hanya beberapa minggu setelah Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif untuk melarang TikTok kecuali perusahaan induknya, ByteDance, menjual aset AS-nya ke perusahaan Amerika dalam waktu 90 hari.
Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk membeli aplikasi video bentuk pendek ini, sementara pembeli lainnya yang dilaporkan tertarik termasuk Twitter dan raksasa perangkat lunak Oracle.
Sebelum bergabung dengan TikTok pada bulan Mei, Mayer adalah ketua divisi direct-to-customer & international The Walt Disney Company. Dia sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden eksekutif senior dan kepala bagian strategi Disney.
"Kami menghargai dinamika politik dalam beberapa bulan terakhir telah secara signifikan mengubah ruang lingkup peran Kevin ke depan, dan sepenuhnya menghormati keputusannya," kata TikTok dalam pernyataan tertulisnya.