JAKARTA - Microsoft akan menghentikan dukungan dan layanan untuk Internet Explorer. Browser legendaris, buatan Microsoft itu rencananya akan berhenti beroperasi tahun depan.
Mengutip blog resmi Microsoft, penghentian dukungan untuk Internet Explorer akan dilakukan secara bertahap. Mengingat sejumlah situs website dan aplikasi masih menggunakan laman peramban milik Microsoft tersebut.
BACA JUGA:
Migrasi layanan itu akan dimulai dari platform Microsoft Teams, pada 30 November mendatang. Dilanjut aplikasi Microsoft Office 365 yang akan menghentikan dukungannya untuk Internet Explorer versi 11, hingga akhirnya layanan tersebut tak lagi beroperasi pada 17 Agustus 2021.
Bersamaan dengan itu, Microsoft akan menggantikan peramban Internet Explorer 11 dengan Microsoft Edge yang diperkenalkan pada 2015. Browser terbaru Microsoft ini berbasis software Chromium yang juga digunakan Google untuk peramban Google Chrome.
Sejatinya, upaya penghentian operasi dari browser Internet Explorer telah dilakukan Micorosof dalam beberapa tahun terakhir. Di mana Microsoft mulai menggantikan Internet Explorer versi 8, 9, 10 sejak tahun 2016.
Di sisi lain, perpindahan browser Microsoft dari Internet Explorer ke software berbasis Chromium memiliki konsekuensi besar untuk masa depan internet terbuka. Pasalnya, basis Chromium saat ini menjadi dasar dari software lainnya, seperti Brave, Vivaldi, Avast Secure Browser, dan Opera.
"Artinya Google akan memiliki pengaruh lebih besar dalam hal pengembangan fitur, dan praktik kegunaan lainnya yang dianggap penting," Analisis The Verge.
Meski demikian, Microsoft memastikan versi terbaru peramban Edge akan menyertakan berbagai fitur menarik yang membedakannya dari Google Chrome. Termasuk mengaktifkan perlindungan pelacakan secara default, yang memblokir iklan dan hampir semua kode pelacakan pihak ketiga.