JAKARTA – Epicenter, startup yang berbasis di Stockholm, meluncurkan cara baru membawa paspor vaksin COVID – dalam microchip yang ditanamkan di bawah kulit Anda.
Implan dapat dibaca oleh perangkat apa pun menggunakan protokol komunikasi jarak dekat (NFC) sebuah teknologi yang digunakan untuk pembayaran tanpa kontak dan sistem entri tanpa kunci.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh Epicenter, Hannes Sjöblad, kepala distribusi, memegang chip di lengannya dan hanya melambaikan ponsel di atasnya untuk mengetahui status vaksinasinya.
“Implan adalah teknologi yang sangat serba guna yang dapat digunakan untuk banyak hal yang berbeda, dan saat ini sangat nyaman untuk memiliki paspor COVID yang selalu dapat diakses pada implan Anda,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Dailymail.
Pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, sebagai pandemi.
Sejak saat itu, virus menguasai dunia sehingga menutup bisnis dan memaksa orang masuk ke rumah mereka selama berbulan-bulan.
Meskipun lockdown telah mereda di seluruh dunia, namun virus corona masih merajalela dan bermutasi menjadi varian baru yang lebih sulit dihentikan penyebarannya.
Namun, dunia sekarang memiliki akses ke vaksin, yang meringankan gejala virus mematikan, dan informasi status vaksin diberikan dalam bentuk kertas atau digital yang dikenal sebagai paspor COVID.
Banyak tempat, restoran, bar, ruang konser dan museum, di seluruh AS dan Indonesia yang mengharuskan pengunjung menunjukkan status vaksinasi mereka untuk memasuki gedung.
Epicenter ingin menyajikan informasi ini semudah mungkin.
BACA JUGA:
“Jika ponsel Anda kehabisan baterai, implan itu selalu dapat diakses oleh Anda. Jadi tentu saja, begitulah cara kami menggunakan teknologi ini hari ini, tahun depan kami akan menggunakannya untuk hal lain,” kata Sjoblad seperti dikutip Dailymail.
Microchip berada tepat di bawah kulit, baik di lengan atau di antara ibu jari dan jari telunjuk. Menurut Sjöblad, prosedur ini 'benar-benar dapat dibalik' dan tidak memerlukan aplikasi telepon khusus.
Microchip yang ditanamkan Epicenter bukanlah inovasi baru, karena perusahaan telah menggunakannya selama bertahun-tahun dan sudah diterapkan untuk karyawannya sendiri.
Pada tahun 2015, perusahaan mengumumkan telah menanamkan microchip di lebih dari 100 karyawannya, yang memungkinkan mereka untuk membuka pintu, mengoperasikan printer, atau membeli smoothie dengan lambaian tangan saja.
Chip ditanamkan dengan suntikan sederhana dari jarum suntik. Lewat satu klik saja, maka sebuah microchip sudah disuntikkan di tangan karyawan.
Saat diaktifkan oleh pembaca beberapa inci jauhnya, sejumlah kecil data mengalir di antara kedua perangkat melalui gelombang elektromagnetik. Meskipun paspor microchip belum siap untuk dipasarkan, namun aman sambil berasumsi bahwa itu akan segera ditanamkan.
Patrick Mesterton, salah satu pendiri dan CEO Epicenter, mengatakan dalam sebuah pernyataan tahun 2017: 'Manfaat terbesar menurut saya adalah kenyamanan. :Pada dasarnya menggantikan banyak hal yang Anda miliki, perangkat komunikasi lain, apakah itu kartu kredit atau kunci,” kata Mesterton.