Australia Minta Google Berbagi Hasil Pendapatan dengan Media Lokal
Ilustrasi Google ( Image Credit: Rajeshwar Bachu / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Raksasa teknologi Google melayangkan surat terbuka kepada pemerintah Australia. Pasalnya Australia berencana untuk memaksa Google untuk membagi pendapatan dari setiap konten berita yang tampil di platform-nya. 

Melansir TechCrunch, sejak bulan April lalu, Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) telah menerbitkan aturan yang meminta raksasa teknologi seperti Google maupun Facebook untuk membagi hasil pendapatan dengan kantor berita lokal dari setiap konten yang dipublikasikan.

Selain itu, pemerintah Australia juga mengatakan bahwa data pribadi mereka tidak aman jika menggunakan platform Google. Aturan tersebut akan mencakup denda senilai jutaan dolar, atas ketidakpatuhan dan memaksa transparansi seputar algoritma yang dijaga ketat dan digunakan perusahaan untuk menentukan peringkat konten.

Menanggapi hal tersebut, Google melayangkan surat terbuka pada Senin 17 Agustus lalu yang menjelaskan perihal pemberlakuan aturan oleh Pemerintah Australia. Di mana Google menjelaskan telah bermitra dengan kantor media setempat, perihal pempublikasikan konten di laman pencarian Google. 

"Alih-alih mendorong kemitraan semacam ini, undang-undang tersebut dibuat untuk memberikan perlakuan khusus kepada perusahaan media besar dan untuk mendorong mereka membuat permintaan yang sangat besar dan tidak masuk akal yang akan membahayakan layanan gratis kami," bunyi surat terbuka Google yang ditulis Managing Director Google Australia, Mel Silva, Selasa 18 Agustus.

Surat terbuka Google untuk pemerintah Australia (Tangkapan layar Google)

Merespon surat terbuka itu, Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) meyakini bila Google salah mengartikan draft aturan yang akan diberlakukan oleh Australia. Di mana aturan tersebut sejatinya, akan mengawasi platform digital dalam persaingan usaha. 

"Google tidak akan diminta untuk membagikan data pengguna tambahan dengan bisnis berita Australia kecuali jika ia memilih untuk melakukannya. Undang-undang tersebut juga tidak mengharuskan Google untuk mengenakan biaya untuk layanannya seperti Google Search dan YouTube," ungkap ACCC.

Dijelaskan oleh ACCC dalam draft aturan tersebut memungkinkan kantor berita Australia untuk menegosiasikan pembayaran adil untuk pekerjaan jurnalis yang disertakan dalam layanan Google. Hal ini akan mengatasi ketidakseimbangan dalam bisnis media berita di Australia yang dipublikasikan di Google maupun Facebook. 

Terlebih berdasarkan laporan ACCC, perusahaan teknologi seperti Google dan Facebook menghasilkan pendapatan lebih dari 600 juta dolar AS dalam setahun. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi kantor berita lokal di Australia yang mengalami krisis semenjak pandemik.