JAKARTA - Apple Inc akan mewajibkan semua pelanggan dan karyawan untuk mengenakan masker di toko ritel mereka di AS. Penjelasan ini keluar dari pembuat iPhone itu pada Selasa, ketika kasus COVID-19 melonjak di negara itu.
Bulan lalu, Apple telah membatalkan mandat masker untuk pelanggan di lebih dari 100 dari sekitar 270 toko perusahaan di seluruh Amerika Serikat, menurut Bloomberg News, karena kasus virus corona menurun. Namun kini mereka mulai mengetatkan lagi aturan masker begitu varian Omicron yang lebih cepat menular muncul di AS.
"Kami secara teratur memantau kondisi dan kami akan menyesuaikan langkah-langkah kesehatan kami di toko-toko untuk mendukung kesejahteraan pelanggan dan karyawan," kata perusahaan itu seperti dikutip oleh Reuters
BACA JUGA:
Infeksi COVID-19 kembali meningkat, dengan penyebaran varian Omicron menyebabkan lebih banyak kekhawatiran bagi beberapa perusahaan besar, telah mendorong mereka untuk memperketat protokol mereka.
JPMorgan Chase & Co juga telah menginstruksikan staf yang tidak divaksinasi di Manhattan untuk bekerja dari rumah, menurut memo staf yang dilihat oleh Reuters. Sementara bank investasi Jefferies Financial Group telah memberlakukan kerja jarak jauh karena serentetan COVID -19 kasus di AS.
Pemberlakuan wajib masker di AS memang tidak seketat di Indonesia. Banyak perusahaan AS memiliki kebebasan untuk tidak memberlakukan pemakaian masker bagi karyawannya. Hal ini tentu berbeda dengan Indonesia yang tegas memberlakukan pemakaian masker untuk masyarakat dalam beraktivitas.