Bagikan:

JAKARTA - Di tengah penyebaran COVID-19 varian Omicron di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sesumbar mengatakan penanganan pandemi di Indonesia jadi panutan bagi negara lain.

Hal ini ia sampaikan usai menjalani rapat terbatas mengenai evaluasi PPKM yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Tanpa memaparkan perbandingan data antarnegara, Luhut mengklaim penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia tak kalah dengan negara lain. Bahkan, Luhut menyebut dalam sepengetahuannya, hampir tidak ada negara yang menanggulangi pandemi setelaten Indonesia.

"Hampir tidak ada, yang saya tahu, di dunia ini sekarang (negara) yang seperti kita telatennya menangani COVID-19," kata Luhut, Senin, 3 Januari.

Luhut mengungkapkan, pemerintah menangani pandemi secara terpadu, terintegrasi, holistik, disertai dengan rapat secara intensif yang dilakukan dari mulai pimpinan tertinggi sampai ke bawah.

Itu sebabnya, kata dia, yang membuat kasus COVID-19 di Indonesia tetap terkendali meskipun varian Omicron sudah menyebar hingga transmisi lokal saat ini.

Luhut juga mengklaim bahwa kepatuhan masyarakat Indonesia dalam menggunakan masker lebih baik dari negara lain.

"Kenapa kita lebih bagus dari banyak negara lain, seperti katakanlah India yang sekarang mengalami Omicron. saya ingin sampaikan, dari pengamatan kami, kita lebih disiplin pemakaian masker dibandingkan dengan negara Amerika Serikat atau di Inggris, atau di mana saja," ungkap dia.

Luhut menjelaskan, kunci pengendalian penularan varian Omicron adalah masalah disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk kepatuhan penggunaan masker.

"Kunci kita lihat Omicron berkembang di dunia manapun itu adalah masalah displin. Disiplin memakai masker, disiplin masalah vaksin, disiplin cuci tangan, dan seterusnya. Jadi, kata kuncinya adalah disiplin," tutur Luhut.

Dalam menghadapi penyebaran varian Omicron yang sudah menular lewat transmisi lokal di Indonesia, Luhut mengungkapkan pemerintah sudah lebih siap.

Saat ini, obat, rumah sakit, lokasi karantina, hingga tenaga kesehatan sudah disiapkan. Lalu, vaksinasi juga terus digencarkan demi mengendalikan penyebaran Omicron.

"Jadi, kita tetap saja tidak jumawa, tidak sombong, tapi ingin saya katakan kita sudah membuat yang terbaik. Orang bisa belajar dari kita mungkin melihat bagaimana kita menangani," lanjutnya.

Omicron di Indonesia

Per tanggal 3 Januari, tercatat sudah ada 152 kasus Omicron di Indonesia. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada urutan ke-40 dari 132 negara dengan kasus Omicron terbanyak.

Mayoritas kasus merupakan kasus impor atau dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia. Sementara, enam kasus di antaranya merupakan transmisi lokal yang tak memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.

Setengah dari kasus Omicron yang terdeteksi tanpa mengalami gejala dan setengahnya mengalami gejala ringan. Dari angka itu, sebanyak 23 persen atau 34 orang sudah sembuh dan sudah kembali ke rumah masing-masing.