Bagikan:

JAKARTA - CEO Tesla Inc Elon Musk mulai "berpikir untuk" meninggalkan pekerjaannya dan ingin menjadi seorang influencer. Ide itu diketahui dari tweet orang terkaya di dunia ini pada Jumat , 10 Desember.

"Berpikir untuk berhenti dari pekerjaan saya & menjadi influencer penuh waktu," kata Musk dalam tweet, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Tidak jelas apakah Musk, sebagai pengguna platform media sosial yang produktif, serius untuk berhenti dari perannya sebagai CEO Tesla dan SpaceX serta statusnya sebagai orang terkaya di dunia.

Tweet tersebut langsung mendapatkan like  lebih dari 402 ribu hingga Minggu malam. Bahkan telah di retweet lebih dari 30 ribu. Juga terdapat lebih dari 8600 komentar.

Musk sendiri, terlibat pembicaraan dengan para pengikutnya. Inilah yang membuat tweet Musk selalu menarik, karena miliarder ini disebut-sebut selalu membalas sendiri tweet dari folowers-nya 

Banyak para pengikutnya yang menyetujui rencana Musk. Mereka bahkan berjanji akan menjadi subscriber setia, jika CEO Tesla ini benar-benar ganti haluan menjadi influencer.  

Musk, yang juga pendiri dan CEO perusahaan roket SpaceX, dan memimpin startup chip otak Neuralink dan perusahaan infrastruktur The Boring Company, mengatakan selama panggilan konferensi pada bulan Januari lalu bahwa ia berharap menjadi CEO Tesla selama "beberapa tahun."

"Akan menyenangkan untuk memiliki sedikit lebih banyak waktu luang daripada hanya bekerja siang dan malam, dari ketika saya bangun hingga ketika saya pergi tidur 7 hari seminggu. Cukup intens," ucapnya kala itu.

Bulan lalu, dia bertanya kepada pengikutnya di Twitter apakah dia harus menjual 10% sahamnya di pabrik pembuat mobil listrik, dan mayoritas pengikutnya setuju dengan niatnya itu. Dia bahkan telah menjual saham senilai hampir 12 miliar dolar AS sejak itu.

Miliarder ini dikenal karena olok-olok Twitter-nya dan interaksi yang hidup dengan pengikutnya yang pada masa lalu telah menimbulkan pertanyaan tentang peraturan dan tata kelola perusahaannya.

Musk didenda 20 juta dolar AS oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk tweet pada 2018 dan diminta untuk mundur sebagai ketua.

Howard Fischer, mitra di firma hukum Moses & Singer, mengatakan dia meragukan tweet terbaru Musk yang melanggar aturan apa pun karena terlalu kabur.

Dia menambahkan: "Saya pikir komentar media sosial Musk tunduk pada diskon besar, seolah-olah, oleh pasar, dibandingkan dengan eksekutif lain."