Bagikan:

JAKARTA - Selama lebih dari satu dekade, Wi-Fi telah menjadi standar pada smartphone dan kini seiring berkembangnya teknologi ponsel membutuhkan koneksi yang lebih stabil. Namun, sepertinya Oppo sedang memikirkan standar yang lebih cepat.

Mengutip Android Authority, Rabu 12 Agustus, hal itu terlihat saat perusahaan tersebut mengajukan sebuah paten terbarunya. Paten itu diketahui diterbitkan di China yang merinci desain ponsel Oppo dengan konektivitas Li-Fi. Tidak seperti Wi-Fi, modul Li-Fi cukup terlihat di bagian atas luar ponsel.

Diketahui, Li-Fi merupakan teknologi transmisi data yang mirip dengan Wi-Fi, menggunakan lampu LED sebagai medianya. Dan Oppo memimpin dengan mematenkan smartphone pertamanya yang memiliki fitur teknologi tersebut.

Keunggulan dari teknologi Li-Fi ini, antara lain diklaim jauh lebih cepat dari pada Wi-Fi. Ia mampu mentransmisikan pada 100Mbps hingga 10Gbps. Sementara, okupansi spektrum frekuensi Wi-Fi dapat meningkat setiap hari karena merupakan satu-satunya media gelombang radio selain LTE.

Li-Fi dapat digunakan untuk memenuhi permintaan data nirkabel yang terus meningkat karena menawarkan kapasitas jauh lebih tinggi untuk transmisi data. Teknologi ini juga dianggap lebih hemat energi karena menggunakan lampu LED untuk transmisi data.

Kendati demikian, Li-Fi tidak luput dari kekurangan, salah satu yang terbesar adalah keandalannya pada lampu, terutama lampu LED. Ini berarti ruangan gelap tanpa sumber cahaya LED akan terputus dari Internet. Karena cahaya tidak dapat menembus dinding, ponsel akan memiliki jangkauan yang terbatas dan tentu saja dapat menjadi gangguan bagi sebagian orang.

Paten tersebut dipublikasikan pada 31 Juli 2020 dan mencakup 24 gambar produk, dipadukan dengan deskripsi singkat yang menunjukkan bahwa smartphone ini sesuai untuk komunikasi Li-Fi. Sayangnya, belum diketahui pasti kapan OPPO akan meluncurkan ponsel dengan teknologi tersebut.

Sebagai informasi, teknologi Li-Fi bukanlah sesuatu yang baru. Pada 2012 lalu seorang pengembang telah mendemonstrasikannya, namun tidak pernah diadopsi sebagai teknologi di dalam ponsel. Tetapi jika OPPO menyematkannya, kemungkinan akan lebih banyak pabrikan ponsel cerdas yang mengikuti hal ini.