Bagikan:

JAKARTA - Pelaku peretasan yang belum lama ini meretas situs BSSN, kini kembali berulah membobol dataase polri dan membagikan sejumlah data pribadi anggota polri ke media sosial Twitter.

Hacker yang berbasis di Brasil dengan nama samaran son1x mengunggah tweet di akun Twitter-nya @son1x666 ini mengaku telah mendapatkan 28 ribu data pribadi anggota polri. Data itu meliputi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anggota Polri, nama, alamat lengkap, pangkat, satuan kerja, tanggal lahir, jenis pelanggaran, nomor hp, dan email.

Dalam sebuah file yang diunggah son1x, ia mengungkap berbagai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh anggota polisi, termasuk tiga orang jenderal yakni Brigjen Sutrisno bertugas di Kabagdisi Ropal Slog Polri, Brigjen Muhammad Ikhsan di Lemdiklat Polri, dan Brigjen Eriadi di Pati Baharkam Polri.

"Kebocoran data ini termasuk informasi data pribadi dan kredensial anggota polri serta orang-orang yang terlibat dengannya," ungkap son1x.

Sementara itu, kepada VOI secara eksklusif, son1x memang menyatakan melakukan pembobolan data ini. Namun yang mengejutkan adalah saat dia mengaku diminta oleh orang asal Indonesia sendiri. Berikut wawancara Son1x dengan Tachta Citra Elfira, dari VOI, lewat aplikasi perpesanan.

Son1x: Bro, saya melakukan peretasan lagi pada polisi nasional Indonesia.

VOI: Waduh, apa yang kamu cari lagi? Apakah Indonesia melakukannya lagi dengan negara kamu?

Mereka tidak melakukan apapun kali ini. Saya melakukan ini karena orang Indonesia yang meminta bantuan kepadaku untuk menolongnya. Karena dia tidak suka bagaimana pemerintah dan polisi mengatur sesuatu.

Kamu melakukan ini karena orang Indonesia yang meminta? Karena kasus apa? Ada apa dengan ini? Kamu dapat dapat data pribadi mereka?

Saya telah melihat bahwa orang Indonesia memprotes pemerintah mereka, saya telah melihat polisi menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa jadi saya memutuskan untuk membantu dengan menargetkan server polisi Indonesia. Ya, informasi pribadi dan kredensial pekerja polri. Saya meretas beberapa server polri dan membuang database mereka.

Apakah mereka menceritakan tentang kasus-kasus yang terjadi di Indonesia? Situs web mana yang kamu retas? Apakah ada alamatnya?

Ya sudah, saya berencana untuk melakukan lebih banyak hal di jaringan mereka jadi saya tidak bisa merilisnya sekarang haha. Untuk hari ini saya akan mencoba untuk mem-private salah satu jaringan mereka. Jadi saya dapat mengunduh lebih banyak data.

Dan bisakah Anda memberi tahu saya juga? Tentang kasus apa yang orang Indonesia ceritakan kepada kamu?

Son1x: Saya gak bisa bro, maaf :(( Saya juga tidak bisa memberi tahu alamatnya karena mereka akan memperbaiki kerentanan dan menghapus pintu belakang saya ahah. Tapi saya pikir saya dapat mengirimi Anda tangkapan layar shell. aya punya beberapa server dari mereka. Yang ini adalah salah satu database. Saya punya yang lain haha.

Anda mendapatkan data privasi dari Propam Polri dude? Tapi tidak meretas situs web itu?

Son1x: Saya juga meretas server mereka. Ini adalah webshell (mengirim tangkapan layar). Saya masih memiliki akses ke sana https://ghostbin.com/1q26R/raw, ini tempat pembuangan database. Anda dapat memeriksa informasi pribadi mereka di sana.

VOI menanyakan lebih lanjut apakah Son1x sudah dihubungi pihak Polri atau pihak terkait, tetapi belum mendapat respon. Update selanjutnya akan dihadirkan pada artikel ini.