Di Sini Ribut Hukum Kripto, Wali Kota di AS Bakal Jadikan New York sebagai Pusat Inovasi dan <i>Cryptocurrency</i>
Wali Kota Eric Adams berencana jadikan New York sebagai pusat teknologi dan kripto. (New York Post)

Bagikan:

JAKARTA – Eric Adams sudah terpilih menjadi Wali Kota New York pada awal November ini, dia berencana menjadikan New York sebagai pusat inovasi dan kripto. Pernyataan tersebut disampaikan Adams kepada CNN Business Sunday.

Ketika ditanya apakah dia akan mendorong bisnis di New York City untuk menerima Bitcoin (BTC) maupun kripto lain, Adams menjawab: “Kami akan melihatnya. Kami akan melangkah dengan hati-hati. Kami akan melakukannya dengan benar.”

“Saya ingin mengirim sinyal. Kota ini adalah Empire State ... Ini adalah pusat inovasi, mobil self-driving, pengembangan drone, keamanan siber, sains kehidupan. Jadi ketika saya berbicara tentang blockchain dan bitcoin, orang-orang muda di jalan berhenti dan bertanya kepada saya: 'Apa itu? Tentang apa?'”

Eric Adams yang terpilih menjadi Wali Kota New York beberapa waktu lalu itu diminta menjelaskan dengan tepat apa itu Bitcoin. Secara tepat Adams memaparkan bahwa kripto merupakan cara baru untuk transaksi di seluruh dunia. Dia juga berencana membuka sekolah untuk mengajarkan teknologi blockchain dan mengajarkan cara berpikir baru.

“Ini adalah mata uang kripto. Ini adalah cara baru untuk membayar barang dan jasa di seluruh dunia. Dan itulah yang harus kita lakukan: membuka sekolah kita untuk mengajarkan teknologi dan mengajarkan cara berpikir baru ini dalam hal membayar barang dan jasa,” kata Adams.

Sebelumnya, Adams telah berjanji kepada para pendukungnya bahwa dalam satu tahun dia akan menjadikan kota New York berbeda karena bakal menjadi pusat inovasi teknologi, sains, keamanan siber, mobil otonom, drone, dan kripto Bitcoin. Dia punya visi menjadikan New York sebagai pusat dari seluruh teknologi. Pernyataan tersebut disampaikan Adams pada Juni lalu.

“Dalam satu tahun, satu tahun, Anda akan melihat kota yang berbeda … Kami akan membawa bisnis ke sini. Kami akan menjadi pusat ilmu kehidupan, pusat keamanan siber, pusat mobil self-driving, drone, pusat bitcoin. Kami akan menjadi pusat dari semua teknologi.”

Terlepas dari rencana tersebut, Adams mendapat kritikan dari Jason Furman yang merupakan profesor di Universitas Harvard sekaligus ketua Dewan Penasihat Ekonomi pada masa pemerintahan Barack Obama. Furman mengkritisi pernyataan Adams yang sebelumnya menulis di postingan Twitter dengan menyatakan bahwa Wali Kota New York tersebut akan menerima tiga gaji pertama dalam bentuk Bitcoin.

“Ini bukan hanya strategi ekonomi yang buruk untuk NYC dan keputusan investasi yang buruk, [tetapi] itu juga tampak seperti konflik kepentingan,” kata Furman.

“Seperti walikota yang mengumumkan 'Saya membeli banyak saham Amazon dan kemudian akan menerapkan kebijakan untuk menguntungkan Amazon,'” jelas profesor dari Universitas Harvard tersebut.

Meski begitu, Bitcoin News menilai Bitcoin bukan perusahaan dan tidak punya CEO Bitcoin yang mendapat keuntungan dari kenaikan harga Bitcoin. Adams menegaskan bahwa dirinya menggunakan uang pribadi untuk berinvestasi pada BTC.

“Saya telah kehilangan ribuan dolar di pasar saham selama kehancuran pasar saham di dana pensiun saya. Volatilitas adalah bagian dari beberapa investasi yang kami lakukan,” jawab Adams.

“Dia punya analisisnya sendiri. Saya punya analisis saya sendiri,” balas Adams. “Dan saya ingin memastikan kota ini menjadi pusat inovasi, apapun inovasinya. Inilah yang dimaksud dengan semangat manusia — tidak takut untuk melihat setiap bidang inovasi saat kami memajukan negara dan kota kami,” tandas Eric Adams selaku Wali Kota baru New York City.