JAKARTA – Di tengah ramainya metaverse, bursa kripto KuCoin berencana membuka kantor virtual di salah satu gedung. Namun bukan di dunia nyata tapi di metaverse Bloktopia. KuCoin merilis pengumuman tersebut pada 2 November kemarin.
Pihak KuCoin sendiri mengaku akan bergabung dengan metaverse di platform Bloktopia. Kantor virtualnya dirancang di gedung pencakar langit di metaverse. Gedung tersebut memiliki 21 lantai berdasarkan total pasokan Bitcoin (BTC) yang berjumlah 21 juta BTC. Mereka berharap gedung bisa ditempati oleh pihak pengembang kripto lain termasuk Polygon dan Avalanche.
KuCoin sendiri mengungkapkan kantor di metaverse itu memungkinkan para pengguna mendekorasi cyberpunk, berinteraksi dengan barang-barang virtual, dan mereka juga bisa mengobrol dengan pengguna lain. KuCoin tampaknya mengadopsi model bisnis yang ramah metaverse, menawarkan token BLOK milik Bloktopia, dan token utilitas lain seperti Dreams Quest (DREAMS). Dreams Quest merupakan platform game berbasis blockchain yang bertujuan untuk ekonomi berbasis metaverse.
Pada pekan lalu, sejumlah perusahaan raksasa teknologi termasuk Facebook, Microsoft, dan Nike sudah mengumumkan rencana mereka untuk memasuki ranah metaverse. CEO Facebook Mark Zuckerberg sendiri sudah resmi mengganti nama perusahaan menjadi Meta. Sementara Microsoft memperbarui layanan konsol game Teams dan Xbox sebagai bagian dari rencana metaverse-nya. Sedangkan Nike sudah mempekerjakan perancang sepatu virtual untuk dijual di metaverse.
Hingga saat ini baru KuCoin selaku perusahaan kripto yang membangun kantor virtual. Belum diketahui apakah langkah tersebut akan diikuti oleh bursa kripto lain.
BACA JUGA:
Dalam acara Web Summit 2021, kepala produk Facebook Chris Cox mengatakan bahwa metaverse akan cocok untuk sejumlah perusahaan.
“Saya mulai mengadakan rapat staf di ruang kerja, dan alasan yang lebih baik bagi kami adalah Anda dapat melihat bahasa tubuh dan audio ruang yang berarti Anda dapat berbicara satu sama lain. Anda dapat menggunakan tangan Anda yang merupakan bagian penting dari cara Anda berkomunikasi, dan kemudian Anda dapat bersandar dan mengubah perhatian Anda berdasarkan postur yang merupakan cara kami mengadakan pertemuan dengan grup,” kata Cox.
Bursa kripto KuCoin yang berbasis di Hong Kong itu didirikan pada 2017 lalu. KuCoin mengaku platformnya memiliki 10 juta pengguna pada Agustus lalu. KuCoin juga sempat diretas dan terpaksa kehilangan 275 juta dolar AS (setara Rp3,9 triliun). Peretasan tersebut terjadi pada tahun 2020 lalu.