JAKARTA - Jagat media sosial Twitter hari ini diramaikan oleh kisah seorang mahasiswa yang memiliki Fetish tidak wajar. Kata-kata pencarian seperti Gilang, Bungkus, Jarik, #MasGanteng, hingga Ernest merajai trending topic pencarian Twitter.
Kisah ini bermula dari akun @m_fikris yang membagikan sebuah utasan menyoal Predator 'Fetish Kain Jarik' Berkedok Riset Akademik dari Mahasiswa PTN di SBY. VOI telah meminta izin pemilik utasan tersebut, untuk menaikkannya dalam artikel.
"Jadi awalnya waktu gw maba (mahasiswa baru) di salah satu PTN di SBY (tp beda PTN ama dia ya), taun lalu, dia ngefollow gw di IG dan ninggalin komentar suruh difollback. Nah yaa udah lah, liat foto ignya dia juga anak PTN di SBY yaa aku follback" ungkap @m_fikris, seperti dikutip VOI, Kamis, 30 Juli.
Tidak ada kecurigaan dari @m_fikris, ia pun langsung menyambut baik Gilang yang juga langsung mengajak berkenalan, setelah saling follow di Instagram. Setelah berkenalan, Gilang meminta nomor WhatsApp-nya untuk meminta bantuan dalam mengerjakan tulisan sebuah proyek riset.
Gilang mengungkapkan bahwa dirinya tengah melakukan riset proyek mengenai hal bungkus-membungkus. Tidak ada kecurigaan dari @m_fikris, namun ketika ditanya apa tujuannya, Gilang justru kerap kali mengalihkan pembicaraan.
"Lanjut di wa, dia njelasin maksud minta no WAku sebelumnya yakni untuk riset dia. Dia bilang sedang ngadain riset tentang bungkus-membungkus. Waktu gw nanya maksudnya apa pasti dialihin gitu lah, kek jangan nanya-nanya dulu, nanti juga bakal tau dsb," ujar @m_fikris.
Predator "Fetish Kain Jarik" Berkedok Riset Akdemik dari Mahasiswa PTN di SBY
A Thread pic.twitter.com/PT4G3vpV9J
— mufis (@m_fikris) July 29, 2020
Tanpa curiga, @m_fikris menerima tawaran tersebut. Setelah itu, Gilang langsung menjelaskan menyoal riset yang akan dilakukan. Ia juga menunjukkan bahwa nantinya @m_fikris harus dibungkus seperti pocong, bedanya ini juga mencakup wajahnya.
"Terus dia jelasin juga alasannya dia bikin riset gituan buat apa. Katane dia lg bikin tulisan gitu. Nah dia bungkus2 gw gitu biar gw tertekan trus ngeluarin emosi2 kaya nangis, cemas, gugup gitu2," kata @m_fikris.
Setelah dijelaskan, @m_fikris pun merasa takut dengan apa yang harus ia lakukan, "Karena gw sedikit takut ama penjelasan dia, gw nolak dong. Tp dia terus jelasin kalo ini tuh aman, ini tuh udah dicoba ke banyak orang (read:korban) dan selamat gitu-gitu lah."
Singkat cerita, korban @m_fikris akhirnya mau membantu Gilang melakukan risetnya. Ia pun meminta bantuan temannya untuk membungkus dirinya dengan kain gendongan bayi atau biasa disebut "Jarik."
"Beh waktu dibungkus di tengah2 sempet gw mau berhenti, temen gw ditelfon trus disambungin ke gw intine dia ngeyakinin gitu lah. "udah sejauh ini, katane sepakat bantu mas" gitu2 lah yaa udah lanjut ajah. Ini foto2 gw waktu dibungkus dan divideoin dan minta dikirim ke dia," jelas @m_fikris.
Saat proses itu berlangsung, Gilang kerap melontarkan kata-kata yang membuat korban merasa marah dan curiga. Kejanggalan dari proyek yang dikerjakan oleh Gilang semakin mencurigakan.
Tak hanya kepada @m_fikris, ia juga meminta temannya untuk melakukan hal yang sama. Berbeda dengan apa yang dialaminya, teman dari @m_fikris justru dibungkus dengan cara yang berbeda, seperti dilakban muka dan tubuhnya hingga kehausan.
Terjadi perdebatan saat itu, Gilang mengaku akan terjadi hal yang tidak-tidak kalau @m_fikris enggan menurutinya, "Tp dia ngotot katane ini udah kesepakatan, trus bilang nanti dampake besar. Gw nanya dampak apa? Katane sikape bisa meledak, penyakit kambuh trus nuntut2 gw gitu terus. Wah gw marah dongg digituin."
Berselang lama, Gilang kembali meneror @m_fikris dan memaksanya untuk melakukan hal yang sama dalam praktek bungkus-membungkus. Namun ditolaknya, terlebih ini bukanlah bentuk riset yang wajar.
Setelah mencari tahu, peristiwa yang dialaminya merupakan bentuk fetish atau kink. Terlebih setelah menonton tayangan YouTube dari kanal psikolog Zoya Amarin yang menjelaskan, bahwa fetish merupakan perilaku penyimpangan seksual.
"Jujur gw waktu nulis ini deg2an guys, tkut gw disalah-salahin, tkut dituntut balik atau malah dikira mencemarkan nama baik. Jadi kedepane aku mohon banget bantuan ama kalian guys klo terjadi apa2 ama gw," kicau @m_fikris seperti dikutip VOI.
Dari pantauan VOI, banyak warganet yang mendorong Gilang untuk ditindaklanjuti. Mengingat perilaku fetish aneh Gilang soal bungkus-membungkus ini sudah cukup meresahkan.
Yuk korban2nya gilang segera melapor pic.twitter.com/6JElOAgI0Y
— Nia (@kurniahrwt) July 30, 2020
Respon UNAIR
Pihak Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) juga telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait dugaan kasus tindak pelecehan seksual yang dilakukan salah satu mahasiswa. Terkait hal viral di media sosial, pihak kampus akan melakukan investigasi secara menyeluruh.
"Fakultas tidak akan melindungi siapapun sivitas akademik yang melakukan pelanggaran etika berperilaku di kampus apalagi pelanggaran pidana," tulis Dekan FIB UNAIR Diah Ariani Arimbi dalam keterangan tertulis yang diterima VOI.
UNAIR juga mengumumkan bahwa jika ada korban yang pernah mendapat perlakuan serupa bisa melaporkan ke Help Center Universitas Airlangga di Hotline 081615507016 dan email [email protected]. Selain itu, UNAIR tak pernah membenarkan adanya praktik penelitian yang mengarah kepada tindakan pelecehan seksual.
"Fakultas memastikan bahwa penelitian di FIB tak pernah ada yang mengarah pada pelecehan seksual atau praktik-praktik yang merendahkan martabat kemanusiaan," lanjutnya.