Bagikan:

JAKARTA - Mercedes-Benz menutup tahun 2024 dengan capaian positif dengan memperoleh hasil penjualan sebanyak 324.528 unit pada tahun lalu di Amerika Serikat (AS) atau meningkat hingga 9 persen dibandingkan sebelumnya.

Dalam capaian tersebut, model SUV menjadi primadona bagi pelanggan di negara tersebut. Sementara itu, beberapa model sedan dan coupe mengalami penurunan. Hal yang menjadi sorotan adalah anjloknya model sporty seperti SL hingga 56 persen.

Dilaporkan Motor1, Kamis, 9 Januari, model bergaya roadster tersebut hanya berhasil terjual sebanyak 1.608 unit sepanjang tahunnya. Bukanlah hal mengejutkan mengingat pasar untuk mobil tersebut tergolong sangat kecil.

Meskipun demikian, sesama produk berperforma tinggi lainnya seperti AMG GT mengalami tren positif. Pabrikan mengklaim penjualannya mencapai 3.491 unit sepanjang 2024 atau naik 77 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Di pasar AS, Mercedes-Benz menjual tipe SL 63 S E Performance dan SL 43 Roadster pada jajaran SL-Class. Mobil tersebut dipatok dengan harga mulai dari 112.000 dolar AS (Rp1,815 miliar) hingga termahalnya mencapai 200.000 dolar AS (Rp3,242 miliar).

Varian SL 43 Roadster menawarkan performa dari mesin 2,0 liter 4-silinder segaris turbocharged yang menghembuskan tenaga mencapai 375 hp dan torsi 480 Nm. Dengan demikian, ini membuatnya mampu berlari dari 0 ke 100 km/jam dalam 4,9 detik dengan kecepatan tertinggi 275 km/jam.

Sementara itu, SL 63 S E Performance memiliki mesin buas 4,0 liter V8 biturbo digabungkan dengan sistem Plug-In Hybrid, memberinya tenaga gabungan hingga 603 hp dan torsi 800 Nm berpenggerak all-wheel drive (AWD).

Dengan mesin bertenaga ini, mobil tersebut dapat mengebut dari 0 ke 100 km/jam dalam 2,9 detik dengan kecepatan tertinggi mencapai 317 km/jam.

SL-Class juga tersedia untuk pasar Indonesia melalui distributor Inchcape Indomobil Distribution Indonesia dengan harga mulai dari Rp3,250 miliar.