JAKARTA - Selain kendaraan listrik murni atau BEV, mobil hybrid tahun depan akan mendapatkan insentif sebesar tiga persen, sebagai upaya untuk menjaga daya beli usai diterapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.
Menanggapi hal tersebut, Honda Prospect Motor melalui Sales & Marketing and After Sales Director Yusak Billy, sangat mengapresiasi kebijakan stimulus yang diberikan pemerintah secara umum di berbagai sektor.
"Khusus untuk industri otomotif, terutama kebijakan insentif hybrid, kami akan mempelajari lebih lanjut," katanya, saat dihubungi VOI, Selasa, 17 Desember.
Lebih lanjut Yusak Billy mengatakan, hal yang harus dipelajari terlebih dahulu itu seperti implementasi turunan aturan insentif untuk mobil hybrid tersebut.
"Implementasi turunan aturannya terlebih dahulu serta dampaknya terhadap pasar," tambahnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, terkait insentif hybrid sendiri sudah diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu insentif dari paket tersebut menyasar kendaraan ramah lingkungan berteknologi hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV).
"Nah, PPN untuk hybrid itu pemerintah memberikan diskon sebesar 3 persen," ungkap Airlangga Hartarto.
Honda sendiri salah satu produsen yang juga memiliki line up mobil hybrid di Indonesia. Untuk segmen premium, Honda memiliki model CR-V hybrid dan Accord hybrid. Dengan berlakunya insentif ini tentu menjadi hal yang sangat menarik.