JAKARTA - Kehadiran merek mobil baru di Indonesia membuat pilihan mobil listrik semakin beragam, dan segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) listrik kini mulai diminati.
Saat ini, segmen tersebut diisi oleh M6 MPV listrik dari BYD yang resmi meluncur Juli lalu. Model satu ini juga tergolong laris manis, bahkan setelah resmi meluncur diklaim diminati lebih dari 1.000 unit.
Tak hanya BYD, saat ini segmen MPV listrik juga diisi oleh beberapa merek lagi, termasuk dari Altera yang memiliki model L8 ev, model tersebut resmi diperkenalkan pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) beberapa waktu lalu.
Melihat semakin beragamnya segmen tersebut, apakah Wuling tak ada rencana untuk bermain di segmen tersebut?
"Kalau kita bicara mobil listrik itu belum terlihat bentuknya yang dibutuhkan, banyaknya (model) seperti apa," kata Public Relations Manager Wuling Motors, Brian Gomgom saat ditemui beberapa waktu lalu di Tangerang.
BACA JUGA:
Menurut pria yang akrab disapa Gomgom ini, Wuling melihat penggunaan mobil listrik berbeda dengan versi ICE terutama dari hal daya tampung.
"Karena kalau kebanyakan mobil listrik itu digunakan rutinitas harian, seperti kerja, kuliah dan belanja dengan kapasitas dua sampai empat orang saja," tambahnya.
Untuk itu, mobil listrik yang dihadirkan Wuling hingga saat ini masih memadai dan menjawab kebutuhan konsumen di Indonesia. Wuling hingga saat ini sudah memiliki tiga model mobil listrik, yaitu Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV.
Ketiga kendaraan ramah lingkungan itu masih diminati konsumen Indonesia dan masuk dalam 10 besar mobil listrik terlaris pada Oktober 2024.
Setiap model mobil listrik wuling memiliki jarak tempuh yang berbeda. Misalnya, Wuling Air ev menawarkan hingga 300 kilometer, BinguoEV hingga 410 km, dan Cloud EV hingga 410 km. Soal harga, jenama asal China itu menjual mulai Rp190 jutaan hingga Rp400 jutaan.