JAKARTA - Pabrikan otomotif asal Swedia, Volvo telah mengumumkan bahwa mereka telah menarik diri dari janji untuk menjual mobil listrik sepenuhnya pada 2030.
Sebagai bagian dari rencana tersebut, merek tersebut dilaporkan sedang mengembangkan sebuah SUV plug-in hybrid (PHEV) yang dijual secara eksklusif untuk pasar China.
Melansir dari Carscoops, Selasa, 26 November, mobil baru ini dinamai kode internal V446 dan diperkirakan mengusung platform CMA 2 dan menggunakan teknologi EM-P untuk PHEV seperti yang ada pada model merek Lynk & Co, yaitu 07 sedan dan 08 SUV.
Diperkirakan model ini akan ditenagai mesin 1,5 liter turbocharged 4-silinder dengan ditawarkan motor listrik tinggal bertenaga 215 dk atau motor listrik ganda berkekuatan 215 dk dan 209 dk yang sama pada 08. Selain itu, Lynk & Co saat ini menawarkan dua pilihan baterai pada model 08 yakni 21 kWh dan 39,6 kWh.
Selain menawarkan powertrain yang sama seperti Lynk & Co, V446 memiliki perangkat lunak bernama Flyme Auto yang sama seperti beberapa model saudara pada merek, Galaxy dimiliki oleh Geely, dan Polestar.
BACA JUGA:
Volvo akan memimpin pengembangan ini di China. Karena produk tersebut akan dijual secara eksklusif di pasar negeri tirai bambu, tidak mengherankan bahwa V446 akan dirakit secara lokal.
Sayangnya, detail mengenai mobil ini masih sangat terbatas. Dikatakan bahwa SUV tersebut akan mulai diproduksi pada awal 2025 dan diharapkan dapat diungkapkan spesifikasi maupun harga lebih lanjut.
Model tersebut bukanlah model Volvo pertama yang sedang dipertimbangkan untuk pasar China. Sebelumnya, EM90 dijual hanya untuk pasar China. Namun, ada kemungkinan MPV premium tersebut ditawarkan di pasar lain pada masa mendatang.