TANGERANG - Memulai debutnya di Indonesia pada awal tahun ini, kiprah BYD di Indonesia mengalami beberapa kendala, termasuk keterlambatan pengiriman unit ke konsumen yang tertunda hingga menjelang akhir paruh pertama tahun ini.
Meski begitu, pabrikan asal China ini telah menyerahkan 1.000 unit beberapa waktu lalu, yang didominasi oleh model Atto 3, Seal, dan Dolphin. Namun, BYD menerima sejumlah keluhan dari pengguna hatchback ini.
Beberapa konsumen mengeluhkan kualitas Dolphin yang mereka terima, yang kadang kotor atau lecet, sehingga mempengaruhi kualitas produk tersebut. Bagaimana pabrikan menanggapi hal ini?
Head of Marketing BYD Indonesia, Luther T. Panjaitan, mengatakan bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi mereka dalam menghadirkan produk yang segera dikirimkan ke pelanggan tanpa mengurangi kualitas.
“Paling penting bagi kami adalah tindakan koreksi. Ketika ada tarik-ulur tentang keinginan konsumen untuk cepat, kami tidak boleh mengesampingkan kualitas,” kata Luther kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang, Jumat, 26 Juli.
BACA JUGA:
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan mencoba mengkomunikasikan hal ini kepada pelanggan agar dapat memenuhi ekspektasi mereka, meskipun sangat sulit untuk melakukan penukaran unit.
“Penukaran unit itu hal yang sangat fatal. Kalau terjadi, itu bisa sangat merugikan, terutama jika masalah hanya pada prosedur yang tidak lengkap,” tambah Luther.
Dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, BYD juga meluncurkan versi terbaru Dolphin, yakni Advanced, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan kendaraan listrik (EV) berukuran kompak.
Berbicara soal harga, BYD Dolphin Advanced dibanderol mulai dari Rp365 juta, dan tipe Premium Extended dipatok senilai Rp425 juta. Semua harga termasuk rekomendasi On The Road DKI Jakarta.