Bagikan:

JAKARTA - Mantan Presiden Trump, kandidat dari Partai Republik yang didukung oleh Elon Musk, telah mengkritik kebijakan kendaraan listrik dari pemerintahan Biden dan berjanji akan "mengakhiri mandat kendaraan listrik" jika terpilih. Namun, Trump belum menjelaskan rencana tersebut secara rinci.

Terkait hal ini, Elon Musk, melansir Reuters, 24 Juli, menyatakan bahwa jika Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat, menghapus dukungan untuk kendaraan listrik, hal ini akan lebih merugikan produsen mobil lainnya dibandingkan Tesla. Pernyataan ini disampaikan dalam panggilan konferensi pasca-pendapatan setelah Tesla melaporkan margin keuntungan terendah dalam lebih dari lima tahun.

Musk mengatakan bahwa meskipun kebijakan Trump akan sedikit merugikan Tesla, dalam jangka panjang hal ini mungkin justru menguntungkan perusahaan yang berbasis di Austin, Texas ini. 

"Ini akan menjadi bencana bagi pesaing kami, dan akan sedikit merugikan Tesla, tetapi dalam jangka panjang mungkin akan membantu Tesla," kata Musk.

Musk menekankan bahwa penghapusan subsidi oleh Trump dan dampaknya terhadap penjualan mobil Tesla tidak terlalu penting karena Tesla adalah perusahaan kecerdasan buatan yang fokus pada teknologi mengemudi sendiri. 

"Nilai Tesla secara keseluruhan adalah otonomi. Hal-hal lain ini tidak signifikan dibandingkan dengan otonomi," kata Musk.

Diketahui, Musk mengumumkan dukungannya kepada Trump tidak lama setelah adanya percobaan pembunuhan terhadap kandidat presiden tersebut bulan ini. Selain itu, Musk membantah laporan media yang menyebutkan bahwa ia berjanji menyumbangkan 45 juta dolar AS per bulan kepada Trump.

Dukungan Musk terhadap Trump menimbulkan kebingungan di kalangan penggemar Tesla yang mempertanyakan bagaimana pemilihan Trump akan membantu perusahaan kendaraan listrik tersebut. Musk juga menyebutkan bahwa Tesla telah menghentikan rencana untuk membangun pabrik di Meksiko dan akan mengevaluasi kembali investasi di gigafactory baru di negara tersebut setelah pemilihan presiden AS.

"Trump mengatakan bahwa ia akan memberlakukan tarif berat pada kendaraan yang diproduksi di Meksiko, jadi tidak masuk akal untuk berinvestasi di Meksiko," ujarnya.

 Musk menambahkan bahwa Tesla sedang meningkatkan kapasitas di pabrik-pabrik yang ada secara signifikan dan berencana untuk memproduksi robotaxi di pabriknya di Texas.