Bagikan:

JAKARTA - Kabar kurang menyenangkan datang dari industri otomotif Jepang. Menyusul kasus Toyota, Mazda, Suzuki, dan Yamaha, Honda juga tersandung kasus manipulasi pengujian sertifikasi pada mobil yang telah dijual ke pasaran.

Masalah ini telah diketahui setelah pabrikan berlogo “H” ini menerima instruksi dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) pada 26 Januari lalu.

“Kami sangat meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran bagi pelanggan kami, mitra bisnis, dan banyak pemangku kepentingan lainnya,” tulis Honda dalam laman resminya, Selasa, 4 Juni.

Pabrikan dari negeri Sakura ini menerima sejumlah kasus penyimpangan, seperti pada pengujian dan penyertaan data dalam hasil pengujian yang berbeda dari sebenarnya, pengujian kebisingan, dan daya mesin yang melibatkan kendaraan yang dijual pada masa lalu.

Kasus pertama ialah penyimpangan terhadap pengujian kebisingan yang dilakukan pada Februari 2009 dan Oktober 2017. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa berat kendaraan yang diuji melebihi batas legal. Laporan pengujian menyatakan berat dalam kisaran yang ditentukan berbeda dari berat kendaraan yang sebenarnya diuji

Laporan ini juga menyebut jika bobot kendaraan berubah setelah pengujian karena perubahan desain, ada kemungkinan diperlukan pengujian ulang.

Namun, dengan melakukan pengujian dalam kondisi yang lebih ketat dari yang ditentukan oleh undang-undang, hal ini ditafsirkan bahwa kinerja kebisingan dapat terjamin, dan peningkatan jam kerja yang diperlukan untuk pengujian ulang dianggap dapat dihindari.

Kendaraan yang terdampak masalah ini terdiri dari Inspire, Fit, CR-Z, Acty, Vamos/Vamos Hobio, Step WGN/Step WGN Spada, Legend, Fit Shuttle, Insight Exclusive, CR-V, Freed, N-Box, N-One, Odyssey, N-WGN, Vezel, Grace, S660, Shuttle, NSX, dan Jade.

Kasus berikutnya ialah pengujian keluaran tenaga mesin dan motor listrik yang dilakukan antara Mei 2013 dan Juni 2015. Disebutkan bahwa nilai keluaran torsi dari hasil pengujian telah diubah dan dimasukkan ke dalam laporan yang tidak sesuai.

Jika hasil pengujian berada di bawah atau di atas nilai spesifikasi model yang dilengkapi dengan tenaga atau motor listrik yang sama, analisis tambahan mungkin diperlukan. Namun jika perbedaan nilai spesifikasinya kecil, maka dianggap berada dalam kisaran variasi performa, dan dengan menulis ulang nilai spesifikasi ke model yang telah disertifikasi, dianggap ada tambahan analisis dapat dihindari.

Kendaraan yang terdampak pada kasus ini mencakup Fit, Shuttle, Freed, Vezel, Jade, Grace, Odyssey, dan NSX.

Satu kasus terakhir ialah uji keluaran mesin yang dilakukan antara April 2013 dan Januari 2015. Diketahui pabrikan melakukan pengujian ini tanpa generator, di mana peraturan mengatakan bahwa ini harus dilakukan dengan generator yang menyala.

Fakta bahwa kondisi pengujian akan diukur dengan generator berjalan tidak ditentukan dalam pengujian secara manual, sehingga diasumsikan bahwa nilai yang dihitung menggunakan nilai koreksi setara dengan hasil pengujian pada kondisi yang ditentukan. Model yang terdampak masalah ini ialah Fit, Shuttle, Odyssey, dan Jade.

Honda akan menangani kasus ini dengan sangat serius demi mencegah peristiwa tersebut dapat terulang dengan mematuhi sepenuhnya undang-undang yang telah ditetapkan.

“Selain itu, kami akan menciptakan dan menstandardisasi proses bisnis yang tepat untuk mencegah terjadinya interpretasi dan penilaian yang berbeda tergantung pada individu, dan akan semakin memperkuat fungsi audit internal kami,” pungkas Honda.