Bagikan:

JAKARTA - Kecelakaan maut yang menimpa Bus Trans Putera yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, menorehkan luka mendalam bagi bangsa ini karena kejadian seperti ini kerap berulang. Tragedi yang merenggut belasan nyawa ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keselamatan dalam berkendara, khususnya dengan kendaraan umum.

Berdasarkan hasil investigasi, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat menemukan bahwa salah satu faktor utama kecelakaan adalah masalah pada sistem pengereman. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kombes Wibowo, DirLantas Polda Jabar, yang menyatakan bahwa "terjadi kegagalan fungsi pengereman" akibat kampas rem di bawah standar dan kebocoran O-Ring di ruang relief foam.

Sebenarnya kejadian tersebut bisa dicegah dengan melakukan beberapa cara.

"Bisa melakukan pengecekan sebelum kendaraan dijalankan, dan perawatan berkala pada sistem rem sesuai spesifikasi," kata DCVI Bus Bodybuilder Advisor,  M Thoyib, saat dihubungi VOI.

Lebih lanjut ia juga menyatakan, perlunya selalu gunakan suku cadang orisinal yang direkomendasikan oleh pabrik untuk memastikan kualitas dan kompatibilitas dengan kendaraan. Hindari penggunaan suku cadang imitasi atau bekas yang berisiko tinggi terhadap keselamatan.

Sementara, selain upaya preventif dari pihak operator bus, peran pemerintah dalam hal pengawasan dan penegakan hukum juga tak kalah penting. Hal ini ditegaskan oleh Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana ketika diwawancarai VOI.

"Salah satunya melalui pengawasan yang ketat oleh dishubdar (dishub darat), dan tidak hanya melewati uji KIR, tapi ada juga sidak kelapangan sebagai upaya preventif," ujar Sony.

Ia juga mengatakan pemerintah harus memiliki atau membangun sistem data online yang ter-update mengenai kondisi kendaraan umum dan riwayat pelanggarannya. Hal ini memungkinkan langkah preventif yang lebih terarah dan efektif, karena tidak ada gunanya juga dilakukan mitigasi tapi tidak ada langkah yang mendetail.

"Jadi, jangan hanya menjaga gawang saja, tapi tidak ada langkah yang dilakukan, karena masyarakat tahu kendaraan umum apa pun yang beredar pasti sudah memenuhi standar keamanan," pungkas Sony.