JAKARTA - Mudik, tradisi tahunan di Indonesia yang menjadi momen berharga bagi banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Namun, bersamaan dengan kebahagiaan itu, mudik juga sering kali diiringi dengan risiko keselamatan di jalan raya.
Salah satu aspek krusial yang sering diabaikan, namun sangat penting untuk diperhatikan saat mudik adalah kondisi ban kendaraan. Terlebih, cuaca yang tidak tentu seperti saat ini, memberikan tantangan tersendiri bagi masyarakat yang hendak melakukan kegiatan mudik menjelang Idulfitri 2024.
"Keselamatan kendaraan sangat penting, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh seperti mudik Lebaran. Memastikan ban dalam kondisi baik dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan kenyamanan berkendara bagi pengemudi dan keluarga,” kata Product Marketing Manager PT Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi, melansir ANTARA, Senin, 18 Maret.
Menurut dia, ban merupakan komponen utama yang langsung berhadapan dengan permukaan jalan. Sehingga, memastikan kondisi ban yang optimal sangatlah penting agar perjalanan mudik senantiasa aman, lancar, dan nyaman.
Untuk merawat ban agar tidak memberikan efek yang buruk kepada para penggunanya, mereka bisa menghindari lokasi parkir yang langsung terpapar dengan sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, para pemilik kendaraan yang akan digunakan untuk perjalanan mudik, tidak disarankan menggunakan semir ban yang berbahan dasar minyak karena dapat mempercepat penuaan karet. Dalam kondisi khusus, misalnya hendak mudik jarak jauh, kita perlu menaruh perhatian ekstra pada kondisi ban kendaraan.
Dalam cuaca yang sering berganti dari panas terik beralih ke hujan lebat ini, membutuhkan penangan ban yang serius. Dalam hal ini terdapat tiga cara penanganan yang tepat dalam menghadapi cuaca seperti saat ini.
BACA JUGA:
Pemilik kendaraan disarankan untuk memeriksakan ban secara rutin, terutama sebelum melakukan perjalanan panjang. Tekanan angin yang tepat tidak hanya meningkatkan kinerja ban, tetapi juga meminimalkan risiko kecelakaan. Pastikan selalu menjaga tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan.
Pemeriksaan kondisi ban juga sangat disarankan termasuk kedalaman alur dan keausan. Ban yang aus atau rusak dapat mengurangi traksi dan stabilitas kendaraan, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras atau jalanan basah.
Konsultasi rutin dengan ahli ban dan kaki-kaki sangat diperlukan untuk memastikan pemeriksaan menyeluruh. Konsultasi ini bisa mencakup penyetelan roda (spooring), penyeimbangan (balancing), dan rotasi (rotation).
Langkah preventif ini, diyakini oleh Michelin tidak hanya memperpanjang umur ban, tetapi juga berkontribusi pada kinerja dan keselamatan kendaraan secara keseluruhan.
Untuk proses yang ketiga, para pemilik kendaraan disarankan dapat menggunakan ban yang memiliki performa baik di segala medan. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan ban yang memiliki performa optimal di medan basah maupun kering.
"Keselamatan dan pengalaman berkendara yang optimal adalah prioritas utama bagi Michelin. Bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan mudik atau liburan di Hari Raya, kami menyediakan produk Michelin dan BFGoodrich dengan standar keselamatan yang tinggi dan performa yang cocok untuk segala medan,” tutup President Director PT Michelin Indonesia, Sai Banu Ramani.