JAKARTA - Uji tabrak kendaraan merupakan proses penting untuk memastikan keamanan pengemudi dan penumpang dalam situasi kecelakaan. Berikut beberapa alasan mengapa uji tabrak kendaraan sangat penting:
Meningkatkan Keselamatan Kendaraan:
- Uji tabrak membantu produsen mobil untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan desain kendaraan yang dapat menyebabkan cedera serius atau kematian dalam kecelakaan.
- Hasil uji tabrak digunakan untuk mengembangkan standar keselamatan kendaraan yang lebih ketat, yang pada akhirnya meningkatkan keamanan semua kendaraan di jalan raya.
- Konsumen dapat menggunakan informasi dari uji tabrak untuk membuat pilihan yang lebih tepat saat membeli mobil dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Nah, banyak yang mengira bahwa melakukan uji tabrakan pada kecepatan 130 km/jam akan lebih memastikan keamanan kendaraan. Namun, menurut Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), hal tersebut justru bisa berdampak negatif.
Program pengujian IIHS saat ini, dilansir Carscoops, 17 Maret, menggunakan kecepatan 64 km/jam. Angka ini mungkin terlihat lebih rendah dibanding batas kecepatan maksimum di jalan tol Amerika Serikat (AS) yang mencapai 136 km/jam. Tapi, ada alasan di balik pemilihan kecepatan tersebut.
Melalui video di channel YouTube resminya, IIHS menjelaskan bahwa mereka tidak hanya sekadar "takut" menggunakan kecepatan tinggi. Faktanya, standar uji tabrakan mereka lebih ketat dibanding lembaga regulator keselamatan kendaraan bermotor Amerika Serikat, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), yang menggunakan kecepatan 56 km/jam.
Menurut Wakil presiden IIHS Vehicle Research Center Raul Arbelaez, fokus mereka bukanlah membuat mobil aman hanya dalam kondisi terburuk, melainkan pada kecelakaan yang lebih sering terjadi.
"Kecepatan uji tabrak kami merepresentasikan titik tengah distribusi kecelakaan dunia nyata yang bisa menyebabkan cedera serius dan parah," jelas Arbelaez.
"Memang ada kecelakaan yang lebih parah, tapi kami fokus pada keseluruhan jumlah kecelakaan," tambahnya.
Pemilihan kecepatan uji tabrakan yang tepat sangat penting karena hal tersebut bisa mempengaruhi secara signifikan terhadap desain kendaraan. Menaikkan kecepatan uji tabrakan ke 130 km/jam, justru bisa berdampak negatif pada keselamatan.
"Ada konsekuensi tak terduga yang muncul, termasuk berkurangnya keamanan pada tabrakan dengan kecepatan rendah," kata Arbelaez.
"Untuk lolos uji tabrakan pada kecepatan tinggi, mobil akan dibuat lebih kaku, sehingga justru kurang aman pada tabrakan dengan kecepatan rendah," pungkasnya.