JAKARTA - Produsen kendaraan dari AS Ford mengumumkan bahwa kendaraan listriknya dapat mengakses Tesla Supercharger di wilayah AS dan Kanada. Pabrikan kini merupakan satu dari sekian banyak merek yang memiliki akses pengisian daya tersebut.
Itu artinya, sebanyak lebih dari 15.000 stasiun Tesla Supercharger yang tersedia dapat diakses oleh kendaraan listrik pabrikan berlogo biru oval ini, seperti Mustang Mach-E dan F-150 Lightning.
“Langkah ini akan meningkatkan pengalaman pengisian daya publik dengan memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan kami dan merupakan bagian penting dari pertumbuhan kami sebagai merek kendaraan listrik,” kata Jim Farley, selaku CEO Ford dalam laman resminya, Jumat, 1 Februari.
Selain itu, pelanggan dapat memesan adaptor agar kendaraan listriknya memiliki akses ke North American Charging Standard (NACS) milik Tesla terhubung ke standar port pengisian cepat Combined Charging System (CCS) pada semua EV non-Tesla.
Pelanggan ritel berhak menerima adaptor gratis hingga 30 Juni mendatang. Kemudian, pelanggan dikenakan biaya dalam membeli adaptor dari perusahaan senilai 230 dolar AS (senilai Rp3,6 jutaan).
BACA JUGA:
Sementara itu, kendaraan listrik Ford dan jaringan Tesla Supercharger juga menerima pembaruan melalui over-the-air yang memudahkan mobil mengakses pengisian daya di sejumlah stasiun tersebut seperti halnya EV dari Tesla.
Di masa yang akan datang, pabrikan akan mulai menawarkan kendaraan listrik berikutnya memiliki konektor NACS sehingga menghilangkan kebutuhan adaptor untuk dihubungkan ke dalam sistem Tesla Supercharger.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Elon dan tim Tesla atas kolaborasi erat mereka dan kepemimpinan Tesla dalam membantu mengubah kehidupan banyak pelanggan kendaraan listrik melalui peningkatan akses pengisian daya,” pungkas Farley.