YOGYAKARTA - Pemicu shockbreaker mobil rusak wajib dimengerti. Hal ini penting, supaya rasa berkendara tetap terjaga serta aman. Penasaran dengan penyebab shockbreaker mobil gampang rusak?
Alasannya jika shockbreaker sampai rusak, laju mobil jadi tidak stabil. Lebih parahnya lagi, bisa menimbulkan kecelakaan. Pasti kalian tidak ingin perihal ini terjadi bukan?
Biasanya, pemicu shockbreaker mobil rusak memanglah soal perilaku berkendara yang kurang santun. Hanya saja tidak melulu itu. Ada kalanya komponen kaki-kaki ini rusak sebab usia pakai.
Mau tahu lebih detail soal apa yang menimbulkan shockbreaker mobil rusak? Berikut bahasan detailnya:
Penyebab Shockbreaker Mobil Gampang Rusak
1. Ban Mobil Aus Dibiarkan
Pemicu shockbreaker mobil rusak yang pertama yaitu akibat pembiaran pada ban yang aus. “Ban mobil yang aus membuat mobil jadi tidak balance antara kiri serta kanan. Perihal ini bakal sangat berarti pada saat mobil melaju,” ujar Putra mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.
Maka dari itu, saat mengecek keadaan shockbreaker baiknya pula mencermati keadaan ban mobil. Keadaan ban yang aus permukaannya bergelombang.
Bila digunakan berjalan pada waktu yang lama tentu saja bakal membuat shockbreaker bekerja lebih ekstra. Lantaran pada saat ban mobil aus kendaraan bakal susah untuk melindungi keseimbangan pada saat berbelok.
2. Mobil Sering Belok Tajam
Sangat kerap membelokkan setir memutar tajam pula pengaruhi keadaan shockbreaker. Terlebih yang memang telah berpotensi rusak, bakal jadi lebih parah.
Terlebih lagi bila kalian mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi. Hal ini menyebabkan shockbreaker dituntut bekerja lebih keras. Bila ingin shockbreaker awet ataupun umurnya panjang, maka berkendaralah sewajarnya.
3. Mobil Sering Menghajar Lubang
Salah satu pemicu shockbreaker mobil gampang rusak yaitu pembiaran oli shock yang bocor. Shockbreaker yang bocor biasanya terjadi sebab kerap menghajar jalan berlubang ataupun speed trap.
Pada saat itu, ada kemungkinan shockbreaker mentok serta menyebabkan seal bergeser sehingga oli jadi bocor. Pemicu lain, shockbreakaer mobil rusak pula dapat karena bantalan yang ada pada shockbreaker telah robek.
Bila sudah terdeteksi bocor semestinya tidak dibiarkan, misalkan langsung melakukan pergantian. Tidak hanya itu ada baiknya bila owner mobil melihat langsung keadaan fisik shockbreaker apakah kondisinya masih layak pakai ataupun tidak.
Bila keadaan shockbreaker sangat parah, keropos atau malahan bengkok, maka dapat dipastikan shockbreker mobil rusak serta tidak dapat digunakan lagi.
Shockbreaker yang bengkok biasanya terjadi sebab benturan-benturan keras di jalan. Oli shockbreaker bocor pula dapat disebabkan sebab mobil kerap bawa beban melebih kapasitas.
4. Kerap Membawa Muatan Berlebih
Pemicu shockbreaker mobil rusak yang lain yaitu seringnya bawa muatan berlebih. Perihal ini bakal diperparah kala jalan yang dilalui merupakan jalan rusak.
Dampaknya mewajibkan mobil bekerja keras buat dapat melewati medan tersebut. Termasuk shockbreaker yang bertugas buat menahannya supaya mobil senantiasa normal serta aman.
“Dengan membawa beban di luar kapasitas membuat shock bakal bekerja lebih ekstra serta menekan lebih dalam. Perihal inilah yang dapat membuat seal- seal oli pada shockbreaker jebol, hingga akhirnya alami kebocoran,” tambah Putra.
Tidak hanya itu kerap membwa beban berlebih pula berbahaya membuat bantalan control arm ataupun control arm bengkok, sampai akhirnya bakal membawa permasalahan baru yaitu ban jadi cepat aus.
Control arm yang bermasalah pula mengakibatkan timbulnya bunyi saat mobil berakselerasi ataupun direm. Tidak hanya itu, handling pula jadi kurang presisi.
5. Shockbreaker Kerap Dibiarkan Kotor
Pemicu shockbreaker mobil rusak yang lain yaitu pembiaran pada kotoran yang melekat. perihal ini wajib diketahui, sebab kotoran pula berpotensi jadi penyebab shockbreaker pada mobil bocor.
Alasannya kotoran yang menempel pada bagian tiang shockbreaker ini dapat mengakibatkan seal karet jadi robek. Bila demikian, oli shock dapat bocor lewat sela karet yang robek tersebut.
Bila terdapat tanda oli yang berada di dalam shockbreaker bocor serta mengalir keluar tabung menunjukkan shockbreaker mobil rusak, ataupun kondisinya telah aus. Buat memperbaikinya, kalian dapat lakukan servis shockbreker dengan mengganti oli serta seal.
6. Usia Pakai Shockbreaker
Yang terakhir, merupakan usia pakai shockbreaker. Usia pakai bukanlah patokan utama penentu keadaan shockbreaker.
Walaupun masing-masing pabrikan shockbreaker mempunyai klaim usia pakai, misal 4-5 tahun. Pada kenyataannya ada saja yang melebihi batasan tersebut serta terasa kondisi shockbreakernya masih baik- baik saja.
Walaupun begitu usia pakai dari pabrikan ini paling tidak dapat jadi acuan buat jadwal memeriksakan shockbreaker ke teknisi ahli bila telah mencapai umur serta jarak tempuh tersebut.
Pada keadaan wajar dimana mobil kerap digunakan tiap hari, usia pakai shockbreaker yaitu 4 sampai 5 tahun. Tetapi bila mobil jarang digunakan ataupun cuma melewati jalan mulus, usia shockbreaker bisa mencapai 10 tahun.
Bila mobil kerap melewati jalanan berlubang, terlebih sering dikendarai dengan kecepatan besar di jalanan yang tidak rata, usia pakai shockbreaker bisa lebih pendek. Misalnya cuma 3 tahun saja sudah wajib diganti baru.
Jadi usia pakai tidak bisa dijadikan standar tetap buat memastikan apakah shockbreaker mesti diganti ataupun belum. Hal yang lebih menentukan ialah kinerjanya dalam memberikan kenyamanan berkendara.
Beberapa pabrikan shockbreaker pula menyebut mutu shockbreaker bakal terjaga dari jarak tempuh yang didetetapkan. Misalkan mempunyai ketahanan sampai sekitar 80.000 kilometer.
Perihal ini bisa jadi ditentukan oleh keadaan umum mayoritas mobil yang lebih kerap dikendarai di jalan yang baik.
Selain itu kalian juga bisa mencari tahu “Apa Itu Lower Arm Mobil” di artikel kami agar lebih memahami mobil lagi.
Jadi setelah mengetahui penyebab shockbreaker mobil gampang rusak, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!