Lemahnya Regulasi Nol Emisi di Eropa, VW Tunda Produksi EV Terjangkau
Konsep mobil listrik terjangkau Volkswagen ID.2all. (Dok. Volkswagen AG)

Bagikan:

JAKARTA - Volkswagen (VW) baru-baru ini mengungkapkan versi konsep ID.2all, yang diklaim sebagai kendaraan listrik (EV) terjangkau di Eropa. Namun, pabrikan tampaknya akan menunda produksi penuh model ini hingga Mei 2026 mendatang.

Pabrikan asal Jerman ini, bersama dengan perusahaan lainnya, telah memutuskan untuk tidak lagi menjual mobil kecil bermesin pembakaran internal (ICE) pada akhir dekade ini karena peraturan Euro 7 yang ketat. Namun, regulasi ini mengalami pelemahan setelah kesepakatan dari Uni Eropa (UE).

Menurut laporan Automotive News, Jumat, 5 Januari, negara-negara UE telah sepakat untuk tidak mengubah regulasi Euro 6 dan batas emisi pada kendaraan roda empat dan van. Hal ini berarti mobil bermesin pembakaran internal (ICE) akan tetap dijual dalam beberapa waktu ke depan.

Sebagai respons terhadap perubahan ini, perusahaan berencana untuk menunda produksi ID.2all di tengah perombakan yang dilakukan oleh CEO VW, Thomas Schaefer, terhadap produksi perakitan mobil di Eropa guna mengurangi biaya.

Schaefer menyatakan bahwa hanya 80 persen dari perkiraan volume penjualan maksimum model baru yang direncanakan akan memasuki fase produksi. Sebagai contoh, jika divisi penjualan memperkirakan akan menjual 150.000 unit model baru per tahun, maka perusahaan akan memproduksi sebanyak 170.000 kendaraan.

"Kami akan menerapkan ini untuk semua model masa depan dan telah merencanakannya sebagai bagian dari alokasi pabrik," ujar Schaefer.

Meskipun produksinya baru akan dimulai pada kuartal kedua 2026 mendatang, VW tetap berencana untuk memperkenalkan versi produksi ID.2all pada tahun 2025 dan memproduksinya dalam skala kecil sebelum memasuki produksi massal setahun setelahnya.

Dengan penundaan ini, VW sedikit tertinggal dari pesaingnya, Stellantis, yang lebih dulu memperkenalkan mobil listrik terjangkau, Citroen e-C3 generasi terbaru, dengan harga mulai dari 23.300 euro atau sekitar Rp386,7 jutaan.

Sebaliknya, VW bermarkas di Wolfsburg, Jerman, memproyeksikan ID.2all dengan harga di bawah 25.000 euro atau setara Rp387,5 jutaan.