Bagikan:

JAKARTA - Volkswagen mengumumkan rencana untuk penerapan North America Charging Standard (NACS), untuk kendaraan masa depan mulai tahun 2025.

Dikutip dari laman InsideEVs, Selasa, 20 Desember, pengumuman ini seharusnya tidak mengejutkan sebab hampir semua produsen mobil besar lainnya juga telah melakukan hal serupa. Nampaknya, Volkswagen benar-benar tidak punya pilihan selain melakukan peralihan, atau perusahaan akan mengalami kerugian kompetitif yang sangat besar.

Sebagai informasi, pada awal Juli lalu, seperti diberitakan Gizmochina, Volkswagen memang dilaporkan tengah berdiskusi dengan Tesla untuk mengadopsi teknologi NACS tersebut, dengan tujuan menyatukan standar pengisian untuk kendaraan listrik di Amerika Utara.

Tak hanya Volkswagen, merek Audi dan Porsche juga akan melakukan penerapan yang sama dan mulai tahun 2025 mendatang.

Menariknya, ketiga perusahaan tersebut sedang menjajaki solusi adaptor untuk kendaraan yang ingin mengakses jaringan tersebut. Artinya, tidak seperti kebanyakan perusahaan lain yang telah berkomitmen pada NACS yang memang sudah memiliki akses dengan adaptor mulai tahun 2024.

"Saat ini, dengan komitmen Grup VW hampir semua produsen otomotif besar ikut serta dan mendukung visi bersama, untuk meningkatkan pengalaman pengisian daya bagi semua pengemudi kendaraan listrik. Ini hanyalah permulaan dari upaya industri kami untuk mempercepat transisi dunia menuju energi berkelanjutan," kata Rebecca Tinucci, Direktur Senior Pengisian Daya di Tesla.

Nantinya, transisi dari CCS1 ke NACS akan terjadi secara bertahap dan tidak semua kendaraan Grup Volkswagen akan dilengkapi dengan port NACS mulai tahun 2025, hanya model baru yang akan dilengkapi.

Bicara pengaplikasian jaringan tersebut, kendaraan listrik dari Ford dan General Motors dikabarkan akan menjadi yang pertama, yang akan diterapkan mulai Februari 2024.