Bagikan:

JAKARTA - Produsen kendaraan listrik China, Nio, mencetak sejarah dengan mendapatkan kualifikasi produksi kendaraan independen, menandai babak baru dalam perjalanan perusahaan. Hal ini juga memungkinkan Nio memproduksi kendaraan atas namanya sendiri, ketimbang bermitra.

Dikutip dari laman ArenaEV, Selasa, 5 Desember, diketahui Nio telah lama memproduksi kendaraannya di bawah naungan Anhui Jianghuai Automobile Group (JAC). Namun, pengajuan pemerintah terbaru mengungkapkan bahwa, Nio kini telah memasuki Sistem Manajemen Informasi Kredit Perusahaan Manufaktur Kendaraan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok, sehingga memungkinkan produksi independen.

Perkembangan ini bukan sekedar tonggak sejarah birokrasi, tapi juga berpotensi mengubah lanskap manufaktur Nio dan dampaknya terhadap industri kendaraan listrik yang memang tengah digaungkan.

Selama beberapa tahun, Nio mengandalkan kualifikasi JAC untuk produksi kendaraan di dua pabrik, pertama ada di Hefei, China pabrik F1, yang resmi dibuka pada tahun 2018, dan pabrik F2, yang mulai merakit pada bulan September 2022.

Dalam usaha patungan tersebut Nio perlahan mengambil alih kepemilikan, bahkan pada tahun 2022 sudah mencapai 50 persen. Perkembangan terkini menunjukkan bahwa Nio akan segera mengumumkan akuisisi aset pabrik, yang memang akan dialihkan oleh mitranya, Anhui Jianghuai Automobile Group (JAC). Di mana, sebelumnya JAC mengumumkan rencana untuk mentransfer aset pabrik senilai miliaran yuan, termasuk pabrik F1 dan F2 Nio di Hefei.

Perkembangan ini memicu spekulasi bahwa Nio dapat memperoleh aset tersebut untuk melanjutkan status produksi kendaraan listriknya sendiri. Meskipun Nio belum secara resmi mengkonfirmasi laporan ini, namun jika berhasil mengakuisisi aset pabrik tersebut akan menimbulkan dampak luas.

Hal ini akan memberi Nio kendali lebih besar atas proses produksinya, yang berpotensi meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya. Langkah ini juga dapat memperkuat posisi Nio di pasar kendaraan listrik yang kompetitif, memungkinkan perusahaan memproduksi kendaraan dengan mereknya sendiri.