Bagikan:

JAKARTA - BYD, produsen mobil terkemuka asal China, mengumumkan pemangkasan harga mencapai 10 persen guna meningkatkan daya saing di pasar domestik. Langkah ini disampaikan untuk mendukung ekspansi penjualan pada bulan November ini.

Pemotongan harga yang dilakukan oleh BYD berlaku mulai 1 hingga 30 November 2023. Frigate 07 Plug-In Hybrid (PHEV) menjadi salah satu model yang mendapat pemotongan harga hingga 18.000 yuan atau setara dengan Rp38,7 juta. Selain itu, model lain seperti Song Plus, yang tersedia dalam varian EV dan PHEV, juga mengalami pemotongan harga sebesar 5.000 yuan atau setara dengan Rp10,6 juta.

Melansir Nikkei Asia, Minggu, 5 November, tindakan ini diambil sebagai bagian dari peringatan atas penjualan lebih dari satu juta unit seri Ocean. Chairman BYD, Wang Chuanfu, juga mengungkapkan rencana perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia, dengan target penjualan mencapai 3 juta unit kendaraan pada tahun 2023.

Data penjualan global BYD pada Oktober 2023 mencapai 300.000 unit, dengan penjualan lokal yang mencapai 2,38 juta unit dari Januari hingga Oktober. Selain BYD, produsen lain asal China, seperti Great Wall Motor (GWM), juga melakukan pemangkasan harga hingga 30.000 yuan atau sekitar Rp64 jutaan untuk model Ora EV.

Tidak hanya perusahaan China, namun merek luar seperti Tesla juga telah lebih duluan melakukan pemotongan harga. Di pasar dengan populasi lebih dari 1,4 miliar, Tesla memangkas harga Model Y Long Range sebesar 4,5 persen dan Model Y Performance sebesar 3,8 persen. Pemotongan harga juga terjadi pada Model S yang turun sekitar 14 persen, sementara Model X versi entry level turun sekitar 18 persen. Adapun Model X Plaid dan Model S Plaid mengalami penurunan harga masing-masing sebesar 20,8 persen dan 19,4 persen.