Bagikan:

YOGYAKARTA – Keberadaan air conditioner (AC) pada mobil listrik dan konvensional sama-sama penting terutama dalam meningkatkan kenyamanan berkendara. Namun tahukah Anda perbedaan AC mobil listrik dan mobil biasa?

Perlu diketahui bahwa air conditioner atau AC adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pengontrol temperatur udara ruang kabin kendaraan. Keberadaan AC memungkinkan pengendara tetap merasa nyaman untuk mengendarai kendaraan meski temperatur udara di luar mobil sedang panas atau sangat dingin.

Perbedaan AC Mobil Listrik dan Mobil Biasa

Meski memiliki fungsi yang sama, cara kerja AC pada kendaraan listrik dan konvensional punya perbedaan yang mendasar yakni sebagai berikut.

  1. Sumber Energi

Perbedaan mendasar pada sistem AC mobil listrik dan mobil konvensional ada pada sumber energinya. Energi yang dipasok ke AC mobil listrik diambil dari baterai, sedangkan AC mobil konvensional mendapatkan daya dari pembakaran internal yang kemudian menggerakkan kompresor AC.

  1. Komponen AC

Bahan yang digunakan dalam pembuatan komponen AC pada mobil elektrik dan konvensional pun berbeda. Sebagai contoh, kompresor AC mobil listrik lebih ringan dan minimalis dibandingkan kompresor pada AC mobil konvensional karena bekerja dengan sistem pembakaran.

Penggunaan komponen AC mobil listrik tak bisa digunakan pada mobil konvensional mengingat cara kerjanya bersumber dari sumber energi yang berbeda. Komponen AC mobil konvensional dibuat lebih kokoh sehingga bisa lebih tahan panas.

  1. Penggerak Kompresor

Komponen kompresor pada AC kendaraan tetap ada baik pada mobil listrik maupun konvensional. Yang membedakan keduanya adalah cara kompresor bergerak.

Kompresor pada mobil listrik bergerak dengan memanfaatkan motor yang digerakkan oleh listrik berasal dari daya baterai. Sedangkan kompresor pada mobil konvensional bergerak dengan memanfaatkan sabuk penggerak yang terhubung ke mesin kendaraan.

  1. Pengaruh Jarak Tempuh Kendaraan

Penggunaan AC pada mobil listrik akan sangat berpengaruh pada jarak tempuh mobilnya. Hal ini terjadi karena seluruh fitur yang tertanam pada mobil mengambil daya dari baterai mulai dari lampu, penggerak motor, termasuk AC. Artinya, ada perbedaan jarak tempuh mobil kendaraan yang mengaktifkan AC atau tidak. Bahkan jumlah pemangkasan jarak pun sangat terasa.

Berbeda pada mobil konvensional yang jarak tempuh memang tetap berkurang namun tidak sebesar mobil listrik. Hal itu terjadi karena BBM tidak dibutuhkan untuk mengaktifkan fitur lain sehingga BBM hanya fokus menyokong tenaga di mesin dan AC.

  1. Perbaikan Lebih Sulit dan Lebih Mahal

Servis AC mobil listrik banyak disebut lebih sulit dan lebih mahal. Hal ini terjadi karena AC mobil listrik menggunakan sistem elektrik, berbeda dengan mobil konvensional. Selain itu belum banyak bengkel yang mampu menangani permasalahan pada AC mobil listrik sehingga biaya jasa yang harus dikeluarkan oleh pemilik mobil listrik untuk servis AC relatif lebih tinggi.

Itulah informasi terkait perbedaan AC mobil listrik dan mobil biasa. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.