YOGYAKARTA – Bagi Anda yang tengah melakoni bisnis makelar mobil atau motor disarankan untuk tahu risiko bisnis jual beli kendaraan bermotor. Mengetahui risiko akan membantu pedagang meminimalisir kerugian yang ada.
Bisnis jual beli kendaraan bermotor memang cukup menguntungkan. Keuntungan yang bisa didapatkan biasanya dari selisih harga kendaraan yang didapatkan di harga murah lalu dijual dengan harga tinggi. Namun selalu ada risiko yang harus ditempuh saat Anda melakoni profesi tersebut.
Risiko Bisnis Jual Beli Kendaraan Bermotor
Metode jual beli kendaraan bermotor dilakukan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, Anda membeli kendaraan bekas dengan kondisi mesin yang rusak ringan lalu memperbaikinya. Setelah itu mobil yang telah sempurna dijual lagi dengan harga tinggi.
Selain itu ada pula jual beli kendaraan bermotor dengan cara menjualkan kendaraan milik orang yang dikenal lalu meminta komisi setelah kendaraan laku.
Di luar dari cara bisnis yang dilakukan, risiko tetap ada dan harus dihadapi. Berikut ini beberapa risiko yang biasanya muncul.
- Barang Tidak Laku
Risiko ini selalu mengintai seseorang yang menjalankan bisnis jual-beli kendaraan terutama jika Anda adalah pemilik showroom kendaraan yang melayani penjualan mobil atau kendaraan bermotor lain. Biasanya, pemilik showroom akan membeli mobil lebih dulu untuk kemudian dipajang di showroom mereka. Selalu ada kemungkinan mobil atau motor yang dipajang tidak laku terjual. Kondisi itu terjadi karena berbagai hal seperti model kendaraan yang tak diminati lagi, sparepart yang susah dicari, karena kendaraan memiliki riwayat kecelakaan fatal, dan sebagainya.
- Terjadi Penurunan Harga Kendaraan
Mobil atau motor yang dijual selalu mengalami penurunan harga setiap tahunnya. Jika tak pandai menjual, maka penjual kendaraan akan mengalami kerugian yang besarnya tergantung penurunan harga pasaran. Keadaan ini tak bisa dihindari dan pasti terjadi.
- Harus Mengeluarkan Uang untuk Bayar Pajak dan Perawatan
Terkadang mobil atau motor yang dijual tidak langsung laku. Penjual harus bersabar sembari mengiklankan kendaraan yang mereka jual. Di sisi lain, kendaraan yang dijual harus dirawat dan pajak harus terus diperpanjang.
- Perputaran Modal yang Lambat
Seorang yang bergerak di bidang jual beli kendaraan tentu harus memiliki modal berupa barang dagangan baik berupa mobil, truk, bis, atau sepeda motor. Untuk mendapatkan barang yang harus dijual, pebisnis biasanya mengalokasikan modal untuk berburu kendaraan murah. Namun modal yang dikeluarkan tidak bisa diputar dalam waktu yang singkat. Berbeda jika Anda adalah pedagang makanan yang dapat menjual barang dagangannya setiap hari.
- Harus Berani Perang Harga
Biasanya antar pelaku jual beli kendaraan akan menjual barang dengan tipe dan merek yang sama. Oleh karena itu dibutuhkan strategi jitu agar modal cepat kembali, salah satunya dengan perang harga. Kondisi ini cukup merepotkan terutama jika Anda tidak memiliki modal yang besar.
- Risiko Penipuan
Saat ini ada banyak modus penipuan yang selalu mengincar para pedagang kendaraan. Misalnya, membeli mobil untuk dijual kembali, namun STNK dan BPKB mobil ternyata palsu. Sebagai seorang pedagang Anda harus jeli meneliti kelengkapan surat dan komponen kendaraan.
- Mesin Rusak
Saat Anda tengah membeli mobil untuk dijual lagi, pastikan mesin kendaraan dalam kondisi standar dan prima. Pengecekan ini harus dilakukan dengan keahlian khusus agar tak tertipu karena penampilan kendaraan.
Itulah informasi tentang risiko bisnis jual beli kendaraan bermotor. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.