JAKARTA - Seperti diberitakan VOI beberapa waktu lalu, VinFast mencetak sejarah sebagai pabrikan otomotif asal Vietnam yang berhasil menancapkan kukunya di pasar AS. Bahkan, pabrikan ini tercatat sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia setelah Tesla dan Toyota di Wall Street.
Yang terjadi selanjutnya adalah fluktuasi harga yang tidak masuk akal pada harga sahamnya, demikian menurut Owen Lamont, seorang analis dan mantan profesor keuangan Yale.
Karena kurang dari 1% saham VinFast yang diperdagangkan, harga sahamnya dikalikan dengan kepemilikan Phan Nhat Vuong, pendiri perusahaan, yang jauh lebih besar dapat memberikan penilaian yang sangat tinggi bagi perusahaan tersebut, bahkan melebihi penilaian produsen mobil AS, Ford.
Dilansir dari Nikkei Asia, Jumat, 6 Oktober, VinFast saat ini mengoptimalkan rencana belanja modalnya untuk pembangunan manufaktur, yang akan menghemat biaya hingga 400 juta dolar AS. Ini akan dibagi secara merata pada tahap pertama dari dua pabrik baru.
Perusahaan yang diperkenalkan pada 2017 lalu menyatakan penghematan ini diharapkan dapat digunakan untuk membangun pabrik lokal di Indonesia, salah satu negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara serta India sebagai salah satu pasar kendaraan terbesar di dunia.
"VinFast berada dalam posisi yang baik untuk berekspansi di pasar strategis seperti Indonesia dan India," ujar Chief Financial Officer dari perusahaan, David Mansfield.
Proses perakitan lokal, atau yang dikenal sebagai Completely Knock Down (CKD), akan melibatkan pengiriman unit kendaraan dari Hai Phong, Vietnam, dan perakitan di dua wilayah tersebut. Diharapkan pabrik-pabrik ini akan mampu menghasilkan 50.000 kendaraan listrik (EV) setiap tahunnya, dengan masa produksi dimulai pada tahun 2026.
BACA JUGA:
VinFast berencana menjual seluruh EV-nya di pasar Asia Tenggara, serta merambah ke Eropa dan Kanada. Meskipun telah sukses dalam memasuki pasar AS, VinFast harus menghadapi tantangan besar dalam bersaing dengan produsen mobil raksasa seperti Tesla, Toyota, VW, Honda, dan lainnya.
Untuk menghadapinya, VinFast memfokuskan perhatiannya pada segmen mobil listrik dan telah memperkenalkan beberapa produk, salah satunya VinFast VF9. SUV ini akan tiba di Amerika Utara pada akhir tahun ini dengan dua varian, yaitu Eco dengan jarak tempuh 482 km dan varian Plus dengan jarak tempuh 468 km. Ditenagai oleh motor listrik ganda, VF9 mampu menghasilkan 402 dk dan torsi 619 Nm, memungkinkannya untuk mencapai kecepatan 0 hingga 100 km/jam dalam 6,5 detik.
Dengan prestasi gemilang ini dan fokus yang kuat pada mobilitas berkelanjutan, VinFast semakin kokoh dalam posisinya sebagai pemain utama di industri otomotif global.