Bagikan:

JAKARTA - Masuknya sejumlah pabrikan otomotif asal China ke pasar Indonesia menjadi fenomena yang menarik perhatian. Selain datang dengan kualitas unggulan, beberapa merek tersebut menyediakan model dengan harga terjangkau.

Berawal dari kemunculan Wuling, Chery, dan DFSK, beberapa pabrikan lain menyusul seperti Neta, Maxus, dan Great Wall Motor (GWM) yang mendatangkan sub-merek, yakni Ora, Haval, dan Tank, mulai menyapa pasar tanah air.

Tentunya ini akan menimbulkan persaingan yang panas di industri otomotif Indonesia, terutama antar pabrikan China.

Wuling, sebagai salah satu merek yang memiliki jam terbang lebih banyak di industri otomotif Indonesia menanggapi fenomena ini dengan tenang. Direktur Brand dan Pemasaran Wuling Motors, Dian Asmahani, mengatakan bahwa ini merupakan wujud positif dalam pertumbuhan pasar kendaraan di Tanah Air.

"Tentunya hal ini menambah pilihan kendaraan bagi masyarakat Indonesia serta menjadi indikator dari pertumbuhan serta daya tarik industri otomotif Tanah Air," kata Dian saat dihubungi VOI, Selasa, 19 September.

Ia juga menambahkan, pihaknya sangat percaya diri dengan produk yang mereka hadirkan, salah satunya Air ev, untuk bisa bersaing dengan berbagai produk dari merek lainnya.

"Dari sisi Wuling, kami percaya diri dengan Wuling Air ev yang disambut hangat oleh konsumen Indonesia dan menjadi mobil listrik terlaris," pungkas Dian.

Hadir sejak tahun 2017, Wuling telah menjual lebih dari 112.000 unit kendaraan dan memiliki jaringan diler dengan 150 layanan. Dalam menyajikan produknya, Wuling mengutamakan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, sehingga mendapatkan minat dari berbagai kalangan.

Sementara, kendaraan listrik Air ev telah mendapatkan respons positif di Indonesia sejak peluncurannya pada September 2022. Dalam waktu singkat, penjualan kendaraan ini mencapai lebih dari 10.000 unit.