JAKARTA - Dalam konferensi diler tahunan Nissan di Las Vegas, awal Minggu ini, perusahaan otomotif Jepang ini mengumumkan rencana untuk merilis 27 kendaraan hingga tahun 2030, dengan 19 di antaranya merupakan model bertenaga baterai. Rencana ambisius ini akan mencakup produk-produk dari merek Nissan dan Infiniti.
Sebagai bagian dari presentasi Nissan dalam acara tersebut dikutip dari Automotive News, 24 Agustus, lebih dari 3.000 eksekutif yang hadir diperlihatkan tiga mobil listrik baru yang diharapkan akan debut dalam tujuh tahun mendatang. Ketiga model tersebut termasuk crossover coupe pengganti Leaf EV, sedan performa yang bisa menggantikan Maxima berbahan bakar bensin saat ini, serta crossover bertenaga baterai yang berbasis pada platform CMF-EV yang juga digunakan oleh crossover Ariya dan hatchback Renault Megane E-Tech di Eropa.
Generasi berikutnya dari Nissan Leaf dikabarkan akan memiliki jangkauan sekitar 25 persen lebih jauh daripada model saat ini, sambil tetap mempertahankan tampilan yang mirip dengan "mini-Ariya". Saat ini, Leaf memiliki jangkauan maksimum sekitar 342 km dengan baterai 60 kWH, yang berarti model generasi berikutnya dapat memiliki hingga 427 km jangkauan dengan satu kali pengisian penuh.
Sementara, mengenai model sedan yang lain, detailnya masih belum tersedia, tetapi Nissan berencana untuk memproduksi dua mobil listrik jenis ini di pabriknya di Mississippi pada tahun 2026, satu dengan merek Nissan dan yang lainnya akan dijual sebagai Infiniti.
Selain itu, teknologi hybrid seri e-Power milik Nissan juga akan hadir di Amerika Serikat, dengan model pertama yang akan mengadopsinya adalah crossover Rogue yang akan diredesain dan dijadwalkan rilis pada paruh kedua tahun 2026. Saat ini, Nissan belum menjual mobil hybrid di Amerika Serikat, meskipun teknologi ini telah tersedia di Jepang sejak tahun 2016. Teknologi ini menggunakan motor listrik bertenaga baterai untuk menggerakkan roda dan mesin bensin untuk mengisi ulang baterai.
BACA JUGA:
Selain itu, upaya Nissan dalam pengembangan baterai padat (solid-state batteries) akan memasuki fase produksi uji coba pada tahun depan di Yokohama, Jepang. Dan baterai yang lebih ramping ini akan mampu memberikan jangkauan 160 km mil setelah pengisian cepat selama 15 menit.
Rencana Nissan ini menandai komitmen kuatnya untuk bergerak menuju mobilitas ramah lingkungan dan mengadopsi teknologi canggih dalam upayanya menghadirkan mobil listrik yang lebih baik dan lebih efisien.
Dengan berbagai model baru yang akan datang, konsumen dapat lebih banyak memiliki pilihan mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sementara Nissan terus berusaha untuk memimpin dalam inovasi otomotif.