Bagikan:

JAKARTA - Klub moge tengah jadi sorotan publik setelah Belasting Rijder, klub moge yang jadi wadah perkumpulan penyuka motor para pegawai Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diminta dibubarkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Adanya klub moge di Indonesia bukanlah suatu yang baru namun sudah berusia puluhan tahun. Khususnya klub pemilik motor besar Harley-Davidson misalnya, ada Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) atau Harley Owners Group (HOG). Apa bedanya?

“Rata-rata pemilik Harley-Davidson menjadi member keduanya. Tapi jika kita bicara klub moge sebenarnya banyak, tidak hanya Harley saja tapi ada motor besar lain yang juga tak kalah mahal dengan Harley,” ungkap Aga Khan SH, pembina Club be Brothers Bintaro member HOG Jakarta.

Aga sendiri merasa sorotan negatif kepada klub moge khususnya Harley sendiri akhir-akhir ini kurang beralamat karena begitu banyak manfaat yang ia rasakan ketika bergabung sejak tahun 2010 silam.

“Selama klub moge itu benar, membernya juga taat aturan, bisa bermanfaat khususnya bagi masyarakat, apa salahnya?” lanjutnya.

“Tak hanya gagah-gagahan saja bisa touring dalam hingga ke luar negeri tapi bisa terlibat dalam kegiatan dan aksi sosial membantu masyarakat, membantu daerah bencana, membuat rumah singgah, dan banyak lainnya,” beber member dari Advokat Squad ini.

Tapi di satu sisi Aga tak menampik jika klub moge juga dapat menjadi ajang sosialisasi member untuk mendapatkan networking atau jaringan yang lebih luas.

“Member itu datang dari latar belakang profesi yang berbeda. Nah, di dalamnya kami semua melebur, semua sama, makanya hubungan yang terjalin amat kuat,” akunya.

Jadi setelah mengetahui beberapa manfaat klub moge dari salah satu anggotanya, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!