Bagikan:

Perayaan pergantian tahun 2022 ke 2023 terasa istimewa. Terutama bagi Indonesia. Di Jakarta yang menjadi ibu kota negara perayaan tahun baru dirayakan dengan meriah. Ada beberapa titik menjadi tempat perayaan. Begitu juga di beberapa wilayah di tanah air.

Perayaan pergantian tahun sebelumnya Indonesia masih dalam suasana pandemi COVID-19. Pemerintah melakukan sejumlah pembatasan. Tahun ini, jelang pergantian tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut.

Langkah tersebut diambil karena Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dengan baik dan sekaligus bisa menjaga stabilitas ekonominya. Dikatakan Presiden Jokowi, kebijakan gas dan rem yang menyeimbangkan penanganan kesehatan dan perekonomian menjadi kunci keberhasilan.

Dalam pengumumannya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kekebalan komunal di Indonesia berhasil. Walau, saat mengumumkan Presiden Jokowi meminta agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan dan vaksinasi tetap dijalankan.

Di akhir tahun pula Presiden Jokowi mengeluarkan Perpu untuk UU Cipta Kerja. Hal yang banyak disorot dan dikritik pengamat.

Menyongsong tahun 2023 banyak pihak menganggap ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Ekonomi dunia juga diramal masih dalam situasi ketidakpastian. Perang Rusia - Ukrania masih bergejolak. Politisi Gerindra Fadli Zon dalam catatan akhir tahunnya mengatakan demikian. Menurutnya, dunia memang tak sedang baik-baik saja. Ancaman resesi ekonomi di sejumlah negara, masih terhambatnya pasokan energi dunia, harga pangan dan pupuk yang terus melonjak, naiknya inflasi serta suku bunga tinggi, tentu akan mempengaruhi dan memukul proses pemulihan ekonomi kita.

Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira seperti dimuat di VOI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 mencapai 4,3 sampai dengan 4,7 persen. Sementara itu inflasi juga diperkirakan berada pada kisaran 5 hingga 5,5 persen.

Selain dari sisi ekonomi, di tanah air, tahun 2023 disebut sebagai tahun politik. Ada banyak agenda politik yang bakal terjadi di tahun 2023. Salah satu yang menonjol adalah partai politik dan koalisinya bakal mendaftarkan calon yang bakal diusung sebagai presiden. Di tahun ini pula kampanye bakal digelar.

Sesuatu yang membuat dunia politik ramai. Sekaligus juga membuat banyak pihak khawatir. Hoaks, politik identitas dan polarisasi menjadi isu yang banyak menjadi topik pembicaraan. Semua tidak mau bangsa ini terbelah. Pengalaman pemilu sebelumnya banyak dijadikan contoh. Tentu semua tidak mau terjadi.

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan tahun politik tentu kita mesti optimis. Bahwa Indonesia baik-baik saja. Dan memang harus optimis. Selamat Tahun Baru 2023. (*)