Bagikan:

JAKARTA - Dari udara, sekilas Sirkuit Freegeb Waninggap, di Tanah Miring, Merauke menyerupai trek mahsyur Barcelona-Catalunya di Spanyol.

Dengan lintasan lurus di depan paddock dan menuju tikungan 1 hingga 6 yang mengalir serta tikungan terakhir bersudut 90 derajat, sirkuit sepanjang 1,8 km tuan rumah cabang olahraga bermotor PON Papua itu menawarkan tantangan tersendiri bagi para pebalap.

"Desain sirkuit ini memang lebih kepada mengikuti Sirkuit Catalunya, desainnya cukup baik dan pembuatannya cukup baik," kata Eddy Saputra selaku technical delegate cabang olahraga bermotor PON Papua kepada Antara, Selasa.

"Saya rasa ini memang salah satu sirkuit terbaik untuk underbone di Indonesia," kata Eddy yang juga adalah Direktur Roda dua Ikatan Motor Indonesia itu. "Aspalnya, tikungannya, curvenya sudah mengikuti standar internasional."

Sirkuit Tanah Miring (Foto: Antara)

Pembangunan sirkuit yang berlokasi di lahan seluas 26,5 hektar di Kebun Coklat, Distrik Tanah Miring, Merauke itu menghabiskan lebih dari Rp95 miliar dan diresmikan pada November 2020.

Freegep Waninggap sendiri merupakan istilah setempat yang kurang lebih berarti "selamat datang ke tempat yang penuh kebahagiaan atau tempat pencarian makan yang penuh dengan kehidupan dan keindahan."

Memiliki 16 tikungan, Sirkuit Freegeb Waninggap akan sangat menantang bagi para pebalap yang akan bersaing di empat kelas road race yaitu standar perorangan, modifikasi perorangan, standar beregu, dan modifikasi beregu.

"Konturnya ada uphill dan downhill, jadi memang cukup lengkap," kata Eddy.

Senada dengan Eddy, pelatih tim road race Papua M Fadli Imammudin mengaku terkesan dengan kualitas sirkuit di Tanah Miring itu.

Sirkuit Tanah Miring menawarkan tantangan tersendiri bagi para pebalap (Foto: Antara)

"Sirkuitnya saya rasa termasuk sirkuit yang paling bagus untuk tingkat sirkuit sedang," kata Fadli, yang merupakan mantan pebalap nasional yang kini menjadi atlet para-sepeda itu.

"Dan dilihat dari aspalnya pun sangat bagus, tidak ada kerikil-kerikil yang terangkat.

"Saya berharap semoga setelah ini dirawat dan kita balik lagi ke sini sirkuit ini masih dalam keadaan bagus," kata Fadli.

Eddy mengungkapkan akan banyak kesempatan bagi pebalap melakukan overtaking, seperti di tikungan 1, 3, 5 dan 7.

"Memang sirkuit ini menantang ketrampilan dan keberanian pebalap karena kesempatan untuk meng-overtake sangat banyak di sini."

Sebanyak 96 pebalap akan turun di nomor road race yang akan digelar pada 6 Oktober nanti, sementara 68 crosser akan berlaga di trek motorcross pada 9 Oktober.

Untuk aspek keselamatan, panitia mendapat bantuan dari PB PON dua ambulan yang disiagakan apabila terjadi kecelakaan di trek sedangkan rumah sakit terdekat bisa dijangkau dalam lima menit lewat jalur darat.

"Aspek penanganan di sini berbeda dengan cabang olahraga lain karena memerlukan 'emergency action' dalam hitungan detik atau menit, jadi semua sudah didukung oleh PB PON," kata Eddy.

Panitia juga telah menyiapkan sekitar 2.000 liter bahan bakar pertamax untuk mendukung pelaksanaan road race dan 1.500 liter untuk motorcross.

Melihat statistik, peta persaingan di nomor road race masih akan didominasi oleh empat provinsi yaitu DKI Jakarat, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

"Keempat provinsi itu yang hampir selalu mendapatkan emas di PON, dan pebalapnya masih kurang lebih sama," kata Eddy.

Ketua IMI DKI Jakarta Anondo Eko mengatakan DKI siap mengincar medali emas di semua kelas cabang olahraga bermotor PON Papua.

Mereka menurunkan Aldi Satya, A.M Fadli, Rey Ratukore, dan Wahyu Aji Trilaksana di nomor road race, sedangkan Arsenio, Raka Prabu, Delvintor dan Azim Zulfikar akan turun di motorcross.

"Kami ikut setiap kelas, semuanya berpeluang medali," kata Anondo.

Bupati Merauke Romanus Mbaraka pada Selasa melakukan peninjauan untuk memastikan kesiapan sirkuit sebelum penyelenggaraan cabang olahraga bermotor.

Bupati menyambut dengan hangat kedatangan para tamu dari 33 provinsi yang bakal meramaikan cabang olahraga bermotor nanti.

"Persiapan dari aspek 'venue' secara teknis saya kira di sini sudah sangat representatif baik untuk motorcross maupun road race, semua sudah memenuhi standar," kata Bupati Romanus.

"Kami juga berterima kasih kepada sanak saudara yang datang dari seluruh Indonesia, dari 33 provinsi ke Merauke khususnya untuk cabang olahraga bermotor.

"Alhamdulillah mereka semua sudah tiba dengan selamat dan kami beri jaminan mereka bisa melaksanakan kegiatan lomba balapan di sini dengan baik.

"Mereka pada prinsipnya sudah siap untuk bertanding, kami mengingatkan kepada mereka bahwa setiap pertandingan ada kalah ada menang, tapi yang paling berbahagia adalah apabila kita menjadi satu saudara senusantara, kita menjadi sahabat senusantara," kata Bupati.

Sirkuit Tanah Miring siap tantang jagoan balap PON Papua (Foto: Antara)

Bupati juga menyatakan komitmennya untuk menjaga seluruh fasilitas PON di Merauke, khususnya Sirkut Tanah Miring agar tidak terbengkalai setelah penyelenggaraan PON Papua usai dengan mengadakan kejuaraan rutin nantinya.

"Harapan saya untuk Merauke, dengan adanya sirkuit internasional saya undang semua anak Indonesia yang punya bakat di motor.

"Apabila ada 'event' yang akan saya selenggarakan di sini, kerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia, Anda jangan ragu-ragu datang ke Merauke.

"Merauke ini tanah damai, Merauke ini bagian dari nusantara, ada saudara anda di sini, anda pasti dijamin," pungkas sang bupati.